Pemerintah Desa (Pemdes) Sungai Lakum, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengucurkan sejumlah dana desa untuk pembelian dua unit traktor guna mendukung kelompok tani (poktan) meningkatkan produksi padi 

Kelompok tani bakal mengoperasikan dua unit traktor tersebut pada musim tanam tahun ini.

Baca juga: Pemkab Banjar dampingi petani milenial berkarya pada bidang pertanian

“Harga satu unit traktor sebesar Rp56 juta dan Insya Allah tahun ini mulai digunakan dan para kelompok tani sehingga tidak lagi bekerja dengan cara lama,” ucap Kepala Desa Sungai Lakum Zainul Aqli di Martapura, Kabupaten Banjar, Kamis.

Zainul mengatakan kelompok tani masih menghadapi beberapa kendala terkait kelangkaan pupuk, mesin panen yang masih sewa hingga tidak tersedia saluran irigasi guna pengairan.

Dikatakan Zainul, pihaknya juga telah mengajukan permintaan akan traktor tersebut sebanyak lima unit kepada Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, namun hingga kini belum terealisasi.

Sementara itu, Kader Digital Desa Sungai Lakum M Rizqy Ramadhani mengatakan rencana ke depan akan menggelar pelatihan bagi poktan untuk bertani ke arah modern dengan pemanfaatan teknologi dan meninggalkan cara tradisional.

“Terkait pengajuan bantuan ke dinas saya dan duta digital akan mengawalnya, biar bisa lebih cepat,” ucapnya.

Selain itu, terkait tugas untuk melakukan pembenahan pada kelemahan-kelemahan di desa sesuai arahan dari kementerian desa.

Baca juga: Bupati Banjar minta penyuluh kuasai teknologi informasi guna naikkan produksi pertanian

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada kepala desa yang telah memberikan dukungan kepada para kelompok tani di desa ini. 

Saat ini masih ada Kelemahan bagi para kelompok tani diantaranya  kurang melek digital bagi para warga karena faktor usia dan kesibukan sebagai petani.

“Kami diberi ruang khusus komunitas desa cerdas oleh kepala desa untuk nanti sebagai wadah warga untuk belajar melek digital,” ujarnya.

Terkait kelangkaan pupuk yang dialami petani, Duta Digital Kabupaten Banjar Akhmad Yunani mengatakan, bisa disiasati dengan membuat pupuk kompos lebih dulu sebelum pupuk yang diinginkan tersedia.

“kita bisa manfaatkan limbah-limbah dari sampah yang ada di desa ini yang nantinya dibikin kompos dulu,” terangnya.

Lebih jauh, dikatakannya, duta dan kader digital harus saling mendukung, saling berdiskusi, tukar pikiran terkait permasalahan yang ada di desa.

“Dengan adanya ruang khusus komunitas kami siap mendampingi, memberi pelajaran, dan membantu sebisa mungkin kepada warga di desa ini,” tuturnya.

Baca juga: Bupati Banjar dorong pemanfaatan pekarangan jadi kebun keluarga
 

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024