Banjarmasin (Antara) - Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan Suripno Sumas menganjurkan petani peserta plasma perkebunan kelapa sawit di provinsi itu juga memelihara atau beternak sapi.

Pasalnya berkebun kelapa sawit dan memelihara ternak sapi bisa mendatangkan penghasilan ganda atau lebih, dan akan sangat menunjung perekonomian keluarga, lanjutnya di Banjarmasin, Rabu.

Sementara menurut dia, berkebun kelapa sawit dan memelihara sapi itu tidak terlalu berat, bahkan bisa mendatangkan keuntungan.

Karena dari limbah tanaman kelapa sawit, seperti pelepah dan tandan buah segar bisa menjadi makanan sapi, yang berarti pula tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk beli pakan ternak tersebut.

"Berdasarkan ahli peternakan, dengan mengonsumsi pakan yang berasal dari limbah kelapa sawit tersebut bisa mempercapat penggemukan sapi," kutipnya.

Kemudian di sisi lain, kotoran sapi (termasuk air kencing hewan tersebut) bisa menjadi pupuk atau menambah kesuburan tanaman kelapa sawit itu sendiri, yang berarti pula mengurangi pembiayaan untuk pemupukan, tuturnya.

Mengenai bibit sapi, menurut dia, bisa menggunakan sistem gadu, yang penyediaanya melalui bantuan ternak dari pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel dan/atau pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat.

Penyediaan bibit sapi tersebut bisa masuk program swasembada daging dalam upaya menunjang ketahanan pangan daerah dan nasional secara umum, lanjut Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kalsel tersebut.

Ia memperkirakan, kalau semua petani peserta plasma perkebunan kelapa sawit di Kalsel mengawinkan usaha mereka dengan memelihara sapi, maka swasembada daging bisa tercapai buat memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk setempat.

"Bahkan tidak menutup kemungkinan produksi daging di provinsi yang kini terdiri atas 13 kabupaten/kota ini akan menjadi surplus. Tapi yang kita kita tidak terlalu bersusah payah lagi mendatangkan sapi dari provinsi lain," demikian Suripno Sumas.

Anjuran mengawinkan usaha perkebunan kelapa sawit dengan berternak sapi itu, sesudah Komisi II DPRD Kalsel meninjau sistem perkebunan terpadu di Provinsi Lampung beberapa waktu lalu, yaitu memadukan kebun sawit dan memelihara sapi.

Kalsel selama ini masih mendatangkan sapi dari daerah lain, seperti Sulawesi Selatan (Sulsel), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali dan Madura Jawa Timur buat memenuhi kebutuhan penduduk provinsi ini yang mencapai empat juta jiwa.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017