Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, melakukan pembenahan infrastruktur, dengan membangun jembatan gantung sepanjang 85 meter di Desa Satiung, Kecamatan Kusan Hilir, guna menunjang kerlancaran transportasi, meningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Tanah Bumbu Mardani H. Maming, di Batulicin, Senin, mengatakan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan merupakan program prioritas pemerintah Tanah Bumbu untuk mempermudah akses masyarakat desa.
"Dengan diselesaikannya pembangunan jembatan gantung di Desa Satiung diharapkan segera dapat dirasakan manfaatnya, karena sebelumnya masyarakat hanya mengandalkan perahu kecil untuk menyeberang dari Desa Satiung ke desa yang lain," katanya.
Dikatakan, pembangunan jembatan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Desa (DAD) dan swadaya dengan total biaya sekitar Rp324,9 juta.
Keberadaan jembatan gantung memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan, di antara memudahkan akses menuju ke sekolah, ke tempat ibadah, dan mempermudah untuk mendapatkan pelayanan pemerintahan desa.
Kepala Desa Satiung, Safrani, menambahkan jembatan yang memiliki panjang 85 meter dan lebar 2,4 meter tersebut dapat dilalui kendaraan roda empat.
"Sebelum terbangunnya jembatan masyarakat saat beraktivitas harus menyeberang menggunakan perahu, sehingga untuk mendapatkan akses pendidikan dan pelayanan pemerintahan menjadi terhambat," paparnya.
Setelah jembatan gantung terbangun, arus transportasi barang dan jasa semakin lancar, dan diharapkan dapat menunjang perekonomian di daerah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Bupati Tanah Bumbu Mardani H. Maming, di Batulicin, Senin, mengatakan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan merupakan program prioritas pemerintah Tanah Bumbu untuk mempermudah akses masyarakat desa.
"Dengan diselesaikannya pembangunan jembatan gantung di Desa Satiung diharapkan segera dapat dirasakan manfaatnya, karena sebelumnya masyarakat hanya mengandalkan perahu kecil untuk menyeberang dari Desa Satiung ke desa yang lain," katanya.
Dikatakan, pembangunan jembatan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Desa (DAD) dan swadaya dengan total biaya sekitar Rp324,9 juta.
Keberadaan jembatan gantung memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan, di antara memudahkan akses menuju ke sekolah, ke tempat ibadah, dan mempermudah untuk mendapatkan pelayanan pemerintahan desa.
Kepala Desa Satiung, Safrani, menambahkan jembatan yang memiliki panjang 85 meter dan lebar 2,4 meter tersebut dapat dilalui kendaraan roda empat.
"Sebelum terbangunnya jembatan masyarakat saat beraktivitas harus menyeberang menggunakan perahu, sehingga untuk mendapatkan akses pendidikan dan pelayanan pemerintahan menjadi terhambat," paparnya.
Setelah jembatan gantung terbangun, arus transportasi barang dan jasa semakin lancar, dan diharapkan dapat menunjang perekonomian di daerah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017