Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersinergi menyelenggarakan pelatihan pengembangan budi daya itik Alabio.

Pelatihan diikuti oleh dua kelompok pembudidaya itik dari Desa Baru, Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Desa Anjir Pasar Kota, Kabupaten Barito Kuala (Batola), di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPPMDDTT) Banjarmasin, di Handil Bakti Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala. Selasa.

Kepala BPPMDDT Banjarmasin, Ahmad Syahir menyampaikan, pelatihan budidaya ternak, dimaksudkan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.

Lebih lanjut Syahir menerangkan, materi pelatihan yang diberikan kepada peserta, antara lain mengenai pemahaman terhadap teknik budidaya yang baik dan benar, menyangkut manajemen pakan, pemeliharaan kesehatan itik, pengelolaan produksi telur, hingga pemasarannya.

“Kami memiliki kesamaan visi dan misi dengan Baznas, kalau kami memberdayakan Masyarakat, kalau Baznas itu mensejahterakan umat. Tujuannya untuk kelompok mustahik (penerima zakat) agar lebih berdaya, bisa naik level menjadi muzakki (pemberi zakat).” Terang Syahir.

Dengan pengetahuan yang tepat, diharapkan para peternak dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas itik Alabio yang mereka budidayakan.

Syahir menambahkan, kolaborasi dengan BAZNAS ini, merupakan yang kedua kalinya di laksanakan, sebelumnya Kerjasama dilakukan pada program lumbung pangan, yang dinilai sangat berhasil dan kemudian dilanjutkan dengan pelatihan budidaya itik Alabio.

“Ini sesuai dengan program Kemendes PDTT dalam rangka percepatan perwujudan MDGs desa, mudah mudahan ini membawa manfaat bagi kelompok mustahik (penerima zakat), dan benar benar naik level menjadi pemberi zakat,” tambah Syahir.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPSDM PMDDTT) Kemendes PDTT, Prof, Dr Luthfiyah Nurlaela, menyampaikan, selain lahan gambut, salah satu kekhususan tugas yang diemban Balai Pelatihan Masyarakat Banjarmasin adalah ternak unggas.

“Oleh sebab itu pelatihan budidaya itik Alabio ini, tentu saja menjadi salah satu program yang sangat relevan dengan amanah untuk Balai Pelatihan Banjarmasin, dan tentunya disini sangat potensial untuk pengembangan itik Alabio,” ucap Luthfiyah.

Selain penandatanganan surat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara BPPMDDTT Banjarmasin dan  BAZNAS Kalimantan Selatan, pada pembukaan pelatihan itu, juga dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis kepada perwakilan peserta pelatihan.

Ketua BAZNAS Kalsel, Irhamsyah Safari mengatakan, masing masing kelompok penerima manfaat program budidaya itik Alabio itu, mendapatkan bantuan senilai 181 juta rupiah dari BAZNAS Kalimantan Selatan.

“Besaran penyaluran program budidaya itik Alabio ini 181 juataan, itu terdiri dari pembuatan kandang, modal awal, beli pakan segala macam bahkan sampai pendampingan, setiap kelompok ada Lima dan di Barito Kuala ada Tiga,  jadi Delapan orang di Dua Kelompok,” rinci Irhamsyah.

BAZNAS, sebagai lembaga yang berfokus pada pengelolaan zakat, infak, dan sedekah, memiliki peran penting dalam mendukung program itu. Melalui pengumpulan dana dari masyarakat, BAZNAS akan menyalurkan bantuan untuk pengembangan budidaya itik Alabio serta memberikan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan.

BAZNAS juga memfasilitasi akses pasar untuk produk-produk yang dihasilkan oleh peternak, sehingga hasil budidaya itik Alabio dapat dipasarkan dengan baik dan memberikan keuntungan yang optimal bagi peternak.

Kolaborasi Kemendes dan BAZNAS diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat. Dengan meningkatnya produksi itik Alabio, akan ada peluang pasar yang lebih besar, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Selain itu, peningkatan pendapatan bagi peternak juga akan mendorong roda perekonomian desa, yang pada gilirannya akan membantu mengurangi angka kemiskinan di daerah tersebut.

Usai Pembukaan Pelatihan tersebut, juga dilakukan penanaman pohon jenis buah buahan, oleh kepala BPSDM PMDDTT, Ketua Baznas Kalsel, Kepala Balai Pelatihan Masyarakat Banjarmasin, peserta pelatihan, serta Pemangku kepentingan lainnya, di lingkungan Kantor Balai Pelatihan Masyarakat Banjarmasin.

Untuk Diketahui Itik Alabio merupakan salah satu komoditas unggulan yang berasal dari Kalimantan Selatan. Selain memiliki kualitas daging yang baik, itik Alabio juga dikenal memiliki ketahanan terhadap penyakit, serta dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.
 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024