Barabai, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, berupaya memperkokoh persatuan antarumat beragama dengan meningkatkan silaturahmi untuk membahas berbagai persoalan yang ada di masyarakat.
Bupati HST Abdul Latif di Barabai Kamis mengatakan, saat ini negara sedang diuji dengan isu yang bersifat dan menjurus kepada kesukuan, keagamaan ras dan etnis, sehingga perlu upaya dari seluruh pihak agar jangan sampai isu tersebut, memecah belang bangsa.
"Berbagai isu yang beredar saat ini, sudah sangat meresahkan bahkan sampai ke daerah, sehingga dikhawatirkan dapat merusak kerukunan, toleransi bahkan prinsip Bhineka Tunggal Ika yang selama ini terjaga," katanya.
Salah satu upaya untuk memperkokoh persatuan antarumat tersebut, adalah dengan mengintsifkan organisasi kerukunan umat, yaitu Forum Komunikasi Antarumat Beragama (FKUB).
FKUB ini, selain sebagai wadah kerukunan antarumat, juga mitra pemerintah daerah sebagai penyerap, penghimpun dan penyalur aspirasi umat beragama dan ormas keagamaan, serta memberikan masukan maupun rekomendasi kebijakan kepada kepala daerah.
Keberadaan FKUB diharapkan, juga untuk mencapai tujuan berupa terciptanya situasi yang kondusif, aman dan kenyamanan umat beragama dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.
Hal itu disampaikan Bupati H Abdul Latif saat mengukuhkan pengurus FKUB HST periode 2016-2019, yang menghadirkan seluruh perwakilan dari berbagai agama di daerah tersebut.
Ketua FKUB HST Syarifuddin mengatakan, tujuan dari dibentuknya FKUB adalah untuk mempererat silaturahmi dan toleransi antarumat beragama, yang sudah terjalin baik di HST. Melalui pertemuan ini, diharapkan para pemuka agama, bisa memberikan pengertian kepada umatnya, untuk tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memecah belah persatuan.
Kepala Kantor Kementerian Agama HST H M Yamani juga berharap, agar FKUB lebih peka terhadap permasalah di daerah, agar sebelum api permasalahan itu menyala, FKUB sudah bisa memadamkannya.
"Pengurus FKUB hendaknya terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan tetap waspada terhadap berbagai ancaman yang mengganggu kerukunan umat beragama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Bupati HST Abdul Latif di Barabai Kamis mengatakan, saat ini negara sedang diuji dengan isu yang bersifat dan menjurus kepada kesukuan, keagamaan ras dan etnis, sehingga perlu upaya dari seluruh pihak agar jangan sampai isu tersebut, memecah belang bangsa.
"Berbagai isu yang beredar saat ini, sudah sangat meresahkan bahkan sampai ke daerah, sehingga dikhawatirkan dapat merusak kerukunan, toleransi bahkan prinsip Bhineka Tunggal Ika yang selama ini terjaga," katanya.
Salah satu upaya untuk memperkokoh persatuan antarumat tersebut, adalah dengan mengintsifkan organisasi kerukunan umat, yaitu Forum Komunikasi Antarumat Beragama (FKUB).
FKUB ini, selain sebagai wadah kerukunan antarumat, juga mitra pemerintah daerah sebagai penyerap, penghimpun dan penyalur aspirasi umat beragama dan ormas keagamaan, serta memberikan masukan maupun rekomendasi kebijakan kepada kepala daerah.
Keberadaan FKUB diharapkan, juga untuk mencapai tujuan berupa terciptanya situasi yang kondusif, aman dan kenyamanan umat beragama dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.
Hal itu disampaikan Bupati H Abdul Latif saat mengukuhkan pengurus FKUB HST periode 2016-2019, yang menghadirkan seluruh perwakilan dari berbagai agama di daerah tersebut.
Ketua FKUB HST Syarifuddin mengatakan, tujuan dari dibentuknya FKUB adalah untuk mempererat silaturahmi dan toleransi antarumat beragama, yang sudah terjalin baik di HST. Melalui pertemuan ini, diharapkan para pemuka agama, bisa memberikan pengertian kepada umatnya, untuk tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memecah belah persatuan.
Kepala Kantor Kementerian Agama HST H M Yamani juga berharap, agar FKUB lebih peka terhadap permasalah di daerah, agar sebelum api permasalahan itu menyala, FKUB sudah bisa memadamkannya.
"Pengurus FKUB hendaknya terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan tetap waspada terhadap berbagai ancaman yang mengganggu kerukunan umat beragama," katanya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017