Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Rombongan wisatawan yang sempat hilang kontak di Perairan Selat Makassar kini meninggalkan Majene, Sulawesi Barat, bersama kapal penolongnya KM Cahaya Tanete 02 menuju Pulau Larilarian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi H Suhasto, melalui Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Kotabaru AKP Tony Hartono, di Kotabaru, Rabu, mengatakan, mereka saat ini sudah meninggalkan Majene, Sulbar, sekitar 21 mill menuju Pulau Larilarian, Kotabaru.

"Di Pulau Larilarian sudah ada kapal TNI Angkatan Laut Kotabaru Kapal Republik Indonesia (KRI) Kalambau, yang menunggu untuk dibawa ke Kotabaru," katanya.

Hartono menjelaskan, informasi tersebut diperoleh melalui radio khusus, bukan melalui telepon genggam karena tidak ada jaringan.

Sebelumnya, Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Bajarmasin, mengaku belum berhasil berkomunikasi dengan pihak kapal yang menolong speed boat yang membawa lima wisatawan asal Kabupaten Banjar, yang sempat hilang kontak saat menuju Pulau Samber Gelap, Kotabaru.

"Speedboat yang hilang kontak tersebut ditolong kapal yang membeli ikan asal Batulicin, belum bisa dikatakan "A1", karena hingga saat ini kami belum berhasil berkomunikasi dengan kapal KM Cahaya Tanete 02 sebagai penolong," ujarnya.

Menurut informasi dari KM Cahaya Tanete 12 yang dinakhodai Dadun, bahwa pihaknya melihat speedboat yang membawa lima penumpang terombang-ambing di sekitar perairan Pulau Larilarian, dan ditolong oleh KM Cahaya Tanete 02.

Speedboat yang ditumpangi wisatawan tersebut ditolong dan dibawa oleh KM Cahaya Tanete 02 ke Majene, Sulawesi Barat.

Dijelaskan, KM Cahaya Tanete 12 dan 02 merupakan kapal pembeli ikan asal Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, yang biasa membeli ikan di daerah Pulau Larilarian.

Setelah membeli ikan di Pulau Larilarian kapal tersebut bisa langsung menuju Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, atau pulang ke Batulicin.

Sementara itu, speedboat dengan operator Abdul Rahman (40) warga Sungai Bali, Kecamatan Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, tersebut mengangkut lima orang wisatawan asal Kabupaten Banjar.

Lima wisatawan tersebut terdiri dari, Alpian (25) warga Jalan a Yani KM 38 Martapura, H Mahlan (28) warga Jalan Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Hendra (43) warga Banjarbaru, M fadli (32) Jl Tunggul Irang, Martapura, dan Endi (32) JL Sekumpul Martapura Kabupaten Banjar.

Sementara itu, kronologis kejadian tersebut bermula pada Sabtu (31/12) sekitar pukul 16.00 Wita speedboat dengan operatornya Abdul Rahman berangkat dari Pantai Sarangtiung, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kotabaru berlayar menuju Pulau Samber Gelap dengan membawa lima orang wisatawan.

Seharusnya speedboat tersebut tiba di tempat tujuan sekitar pukul 19.00 Wita, namun hingga pukul 23.00 Wita perahu bermesin dengan kecepatan tinggi yang membawa rombongan wisatawan lokal tersebut belum juga tia di Pulau Samber Gelap.

Hasil rapat koordinasi antara Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotabaru, Satuan Polisi Perairan Polres Kotabaru dan tim gabungan memutuskan untuk melakukan pencarian.

Pencarian dimulai dari menyisir perairan Pulau Sebuku, Pulau Haur, dan Pulau Samber Gelap, dan tidak membuahkan hasil.




Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017