Tuan Guru Haji Abdul Syukur Al Hamidy mengungkap rahasia Kemahabesaran Allah SWT (Allahu Akbar) dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya, Kalimantan Selatan (Kalsel), sesudah Shalat Subuh Ahad.

"Seseorang yang mengetahui atau dapat merasakan Kemahabesaran Allah, kalau yang bersangkutan benar-benar 'lingkit' (melekat, lekat) dengan Allah," tegas Tuan Guru kelahiran "kota dodol " Kandangan (135 km utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalsel.

Tausiyah Tuan Guru asal kota dodol Kandangan itu bermula dari kalimat seseorang yang menyatakan, "wahai Tuhan sepertinya aku masih ada berkepentingan (terlalu berharap) dengan makhluk.

"Pernyataan seseorang yang masih berkepentingan dengan makhluk salah satu indikator orang itu belum benar-benar lingkit kepada Allah," ujar alumnus Pondok Pesantren "Darul 'Ulm" Kandangan tersebut.

Menurut mantan anggota DPRD Kalsel tersebut agar seseorang benar-benar lingkit kepada Allah harus sering atau banyak-banyak latihan supaya terbiasa dan menjadi kebiasaan.

Dalam konteks agar seseorang benar-benar lingkit kepada Allah, Tuan Guru yang kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin dan sudah berusia 72 tahun itu mengilustrasikan dengan sebuah pengalamannya.

Tuan Guru Abdul Syukur menuturkan, pada suatu ketika, saat dia ziarah ke makam Sunan Bonang di Tuban Jawa Timur (Jatim) bertemu seorang laki-laki peziarah dari Subang Jawa Barat (Jabar).

"Dalam perbincangan dengan peziarah dari Subang tersebut, bahwa yang bersangkutan tiga kali  'jatuh - bangun' usaha alat-alat bangunan. Kemudian orang itu konsultasi dengan KH Asy'ad (ketika masih hidup) Situbondo Jatim " ungkapnya.

KH Asy'ad pun memberikan petuah atau nasihat agar laki-laki dari Subang itu berhenti berusaha. "Orang Subang itu pun merespon, kalau tidak berusaha bagaimana diri dan keluarganya makan. KH Asy'ad kembali mengatakan, bahwa orang Subang tersebut tidak yakin Kemahabesaran Allah " tutur Abdul Syukur.

Tuan Guru Haji Abdul Syukur Al Hamidy saat tausiyah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Ahad (4/8/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

"Orang Subang itupun balik bertanya, kalau saya tidak berusaha, apa yang saya lakukan. KH Asy'ad mengatakan, ziarah kepada orang shaleh, baik yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia," lanjut Abdul Syukur.

Orang Subang itu mengaku, bahwa dalam melaksanakan petunjuk KH Asy'ad tersebut dirinya ziarah ke Makam Sunan Bonang. "Alhamdulillah berkat Allah SWT serta karamah orang-orang shaleh saya sudah beberapa kali melaksanakan ibadah haji dan empat anak saya, juga saya hajikan," demikian ceritera pendek Abdul Syukur Al Hamidy.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024