Beban operasi pasar terbuka Bank Indonesia (BI) pada 2010 mengalami kenaikan menjadi Rp24,2 triliun dari sebelumnya Rp22,2 triliun akibat ketidakpastian ekonomi global.


Menurut Direktur Direktorat Keuangan Intern (DKI) Kantor Pusat BI, Harti Haryani, di Banjarmasin, Jumat, beban pengeluaran terbesar BI adalah beban operasi moneter, yang digunakan untuk kegiatan operasi pasar terbuka (OPT).


Beban untuk OPT di tahun 2010 mencapai Rp24,2 triliun, katanya pada seminar transparansi keuangan BI di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, meningkat 9,01 persen dari beban tahun 2009 yang mencapai Rp22,2 triliun.


Besarnya biaya operasi moneter, katanya, terutama terkait dengan ketidakpastian kondisi ekonomi global sebagai akibat terjadinya resesi di beberapa negara maju.


"Hal ini dilakukan untuk menekan laju inflasi nasional agar tetap rendah serta nilai rupiah yang stabil," katanya.


Terkait dengan komitmen BI untuk transaparan dan akuntabel, hal itu diwujudkan dalam bentuk perolehan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK-RI untuk Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia sejak tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010.


Pemimpin BI sekaligus Direktur Regional BI Wilayah Kalimantan, Khairil Anwar, mengatakan transparansi merupakan salah satu nilai strategis yang dipegang oleh BI sebagai perwujudan tata kelola yang baik (good governance).


Menurut dia, BI berkepentingan untuk mengedukasi masyarakat dan juga akademisi mengenai praktik akuntansi dan laporan keuangan.


Dekan Fakultas Ekonomi Lambung Mangkurat, Fahmi Rizani, mengatakan selama ini perhatian BI Banjarmasin dalam dunia pendidikan cukup besar.


Bukan hanya memberikan edukasi pada perguruan tinggi, tetapi juga menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa UNLAM yang berprestasi.


BI sebagai Bank Sentral yang tidak berorientasi keuntungan (non profit oriented) memiliki pos-pos laporan keuangan yang unik dan berbeda dibandingkan institusi lainnya.


Transaksi keuangan BI meliputi transaksi dalam operasi moneter, pengelolaan cadangan devisa, transaksi pengedaran uang, keuangan pemerintah serta transaksi sistem pembayaran. /B*C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011