Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Selatan melatih tim Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Tingkat Kabupaten Kotabaru, dalam mendukung program pemerintah pusat.
Fasilitaro BPSDM Provinsi Kalimantam Selatan Hj Rini Setyasih, mengatakan, salah satu tujuan kegiatan ini adalah terlaksananya gerakan intervesi serentak pencengahan stunting.
"Implementasi konvergensi layanan tingkat keluarga dalam percepatan penurunan stunting menjadi hal yang penting," katanya, Selasa (16/7).
Dikatakan, peran TPPS dalam konvergensi layanan tingkat keluarga di mana seperti calon pengantin mendapatkan layanan pendampingan kespro dan gizi sejak 3 bulan pernikahan, sedangkan ibu hamil mendapatkan tatalaksana kesehatan bagi mengalami pertumbuhan janin terlambat.
Selain itu juga akan menerima pendamping keluarga beresiko stunting.
"Memastikan dilakukan pendataan seluruh catin, ibu hamil dan balita yang ada. Dan pastikan kelompok sasaran yang sudah terdata dapat disepakati dan ditetapkan secara berjenjang, ditiap TPPS sekaligus divalidasi dengan data keluarga beresiko stunting (KRS)," terangnya.
Kegiatan Pelatihan Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Tingkat Kabupaten Kotabaru ini dibuka langsung oleh Asisten I Setda Kotabaru Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat H Minggu Basuki, didampingi Kepala Dinas PPPAPPKB Kotabaru Sri Sulitiyani.
Kepala Dinas PPPAPKB Kotabaru Sri Sulistiyani, menjelaskan, kegiatan hari ini merupakan kegiatan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan untuk memberikan Pelatihan Teknis terhadap TPPS ( Tim Percepatan Penurununan Stunting) Kecamatan Tingkat Kabupaten Kotabaru.
"Kegiatan ini sebagian dilakukan zoom meeting untuk semua Kabupaten/Kota di Kalsel. Sedangkan Kabupaten Kotabaru bertatap muka langsung dengan Tim Fasilitator Provinsi Kalimantan Selatan," terangnya.
Ada beberapa materi yang diberikan Fasilitator yaitu, Program Bangga Kencana yang nantinya akan dilaksanakan secara lintas sektor ditingkat Kecamatan maupun Desa.
Angka stunting di Kabupaten Kotabaru mengalami penurunan sebesar 11 persen lebih.
Data terakhir dari Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 Kotabaru yang semula 30 lebih atau 30,1 persen, dan turun 11 persen lebih.
Berdasarkan SKI Kotabaru berada di angka 20,1 persen ini semua tidak terlepas dari arahan dan bimbingan Bupati Kotabaru H Sayed Jafar, serta Tim Percepatan Penurunan Stunting baik di Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Fasilitaro BPSDM Provinsi Kalimantam Selatan Hj Rini Setyasih, mengatakan, salah satu tujuan kegiatan ini adalah terlaksananya gerakan intervesi serentak pencengahan stunting.
"Implementasi konvergensi layanan tingkat keluarga dalam percepatan penurunan stunting menjadi hal yang penting," katanya, Selasa (16/7).
Dikatakan, peran TPPS dalam konvergensi layanan tingkat keluarga di mana seperti calon pengantin mendapatkan layanan pendampingan kespro dan gizi sejak 3 bulan pernikahan, sedangkan ibu hamil mendapatkan tatalaksana kesehatan bagi mengalami pertumbuhan janin terlambat.
Selain itu juga akan menerima pendamping keluarga beresiko stunting.
"Memastikan dilakukan pendataan seluruh catin, ibu hamil dan balita yang ada. Dan pastikan kelompok sasaran yang sudah terdata dapat disepakati dan ditetapkan secara berjenjang, ditiap TPPS sekaligus divalidasi dengan data keluarga beresiko stunting (KRS)," terangnya.
Kegiatan Pelatihan Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Tingkat Kabupaten Kotabaru ini dibuka langsung oleh Asisten I Setda Kotabaru Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat H Minggu Basuki, didampingi Kepala Dinas PPPAPPKB Kotabaru Sri Sulitiyani.
Kepala Dinas PPPAPKB Kotabaru Sri Sulistiyani, menjelaskan, kegiatan hari ini merupakan kegiatan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan untuk memberikan Pelatihan Teknis terhadap TPPS ( Tim Percepatan Penurununan Stunting) Kecamatan Tingkat Kabupaten Kotabaru.
"Kegiatan ini sebagian dilakukan zoom meeting untuk semua Kabupaten/Kota di Kalsel. Sedangkan Kabupaten Kotabaru bertatap muka langsung dengan Tim Fasilitator Provinsi Kalimantan Selatan," terangnya.
Ada beberapa materi yang diberikan Fasilitator yaitu, Program Bangga Kencana yang nantinya akan dilaksanakan secara lintas sektor ditingkat Kecamatan maupun Desa.
Angka stunting di Kabupaten Kotabaru mengalami penurunan sebesar 11 persen lebih.
Data terakhir dari Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 Kotabaru yang semula 30 lebih atau 30,1 persen, dan turun 11 persen lebih.
Berdasarkan SKI Kotabaru berada di angka 20,1 persen ini semua tidak terlepas dari arahan dan bimbingan Bupati Kotabaru H Sayed Jafar, serta Tim Percepatan Penurunan Stunting baik di Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024