Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Komisi III DPRD Kalimantan Selatan meminta Pertamina melakukan langkah-langkah antisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak atau BBM, seperti jenis premium yang menjadi kebutuhan masyarakat banyak di provinsi tersebut.

Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi pertambangan dan energi, serta perhubungan itu, H Riswandi SIP mengemukakan permintaan tersebut di Banjarmasin, Kamis.

Hal itu karena, kata mantan pegawai Departemen Keuangan RI tersebut, BBM (termasuk premium) merupakan kebutuhan yang cukup strategis, karena itu harus tetap terjaga pula ketersediaan, jangan terjadi kelangkaan, apalagi sampai kosong.

Oleh sebab itu, dia berharap, agar Pertamina melakukan antisipasi supaya tidak terjadi kelangkaan BBM yang bisa berdampak meresahkan masyarakat, karena komoditas tersebut merupakan hajat hidup orang banyak.

Sebelumnya ada pemberitaan media massa terjadi kelangkaan BBM terutama jenis premium dalam dua hari terakhir, karena terkendala kapal tanker menuju Banjarmasin akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk.

Terkendalanya angkutan/kapal tanker, sehingga mengganggu pelayanan pada Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di wilayah Kota Banjarmasin serta daerah sekitar, seperti Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar beberapa hari lalu.

Anggota DPRD Kalsel tiga periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu bisa memaklumi kalau terganggunya angkutan/kapal tanker karena faktor cuaca, sehingga berdampak kekuranglancaran pelayanan di SPBU terhadap konsumen.

"Terlepas alasan faktor cuaca, semestinya Pertamina memperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi, serta melakukan antisipasi dini," tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah itu.

Karena, lanjutnya, pengalaman selama ini, setiap terjadi kelangkaan BBM membuat masyarakat resah, dan berbagai teka-teki muncul yang bisa menguntungkan spekulan.

Pengalaman masa lalu hendaknya menjadi pembelajaran yang berharga dalam membuat kebijakan mendatang, termasuk persediaan BBM yang merupakan hajat orang banyak agar jangan terjadi kelangkaan, terlebih lagi sampai kosong bisa berdampak fatal.

Ketika ditanya, apakah Komisi III DPRD Kalsel akan memanggil Pertamina, dia menyatakan, untuk sementara ini belum, terkeucali kalau permasalahannya berlarut-larut belum juga teratasi.

"Kalau persoalan/kelangkaan BBM masih berlarut-larut, tidak menutup kemungkinan kami akan rapat dengar pendapat (hearing) dengan Pertamina untuk klarifikasi masalah tersebut," demikian Riswandi.

Sementara itu, salah satu warga "kota seribu sungai" Banjarmasin, Budi Alamsyah mengeluhkan kelangkaan BBM jenis premium dan pertalite di SPBU kemarin (7/12).

Oleh karena ketiadaan premium, dia mengaku, terpaksa membeli BBM jenis pertamax yang harganya lebih mahal dibandingkan jenis BBM lain.

"Kita berharap stok BBM jenis premium dan pertalite dapat normal kembali sehingga masyarakat dapat memilih sesuai kebutuhan serta kemampuan keuangan," ucap Budi.


Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016