Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan KH Abdul Syukur Al Hamidy berpendapat, rumah tangga atau keluarga benteng pertama dan utama dalam mencegah pengaruh narkoba.

Ulama dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut mengemukakan itu di Banjarmasin, Rabu, sehubungan dengan banyaknya generasi muda bangsa yang terlibat narkoba belakangan ini.

Menurut alumnus Pondok Pesantren Darul Ulum Kandangan, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel itu, kalau rumah tangga sebagai benteng benar-benar utuh atau kokoh, kemungkinan pengaruh narkoba terhadap keluarga tersebut tidak akan terjadi.

"Walaupun mungkin ada pengaruhnya, tapi sangat kecil sekali, tidak separah seperti belakangan ini bila benteng rumah tangga kuat," lanjut kiyai asal "kota dodol" Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin) tersebut yang kini menetap di ibukota Kalsel.

Sebaliknya, ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin kelahiran 19 Januari 1950 itu, kalau rumah tangga rapuh, maka sebuah ancaman kehancuran bagi keluarga tersebut.

Sebagai contoh kalau ibu-bapaknya tidak bisa mengurusi diri sendiri menjadi orang yang baik atau tauladan, mana mungkin sebagai panutan bagi anak-anak mereka.

Pendapat itu berdasarkan pengamatan dan pengalamannya selama ini dalam melaksanakan pembinaan umat Islam, terutama di daerah pemilihannya Kalsel I/Kota Banjarmasin - ibukota provinsi tersebut.

Namun Zuriat Datuk Kulampayan Martapura Kabupaten Banjar, Kalsel, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary itu tidak menyebut contoh rumah tangga yang hancur atau tak terurus sehingga berdampak pada kerusakan keluarga dan terpengaruh narkoba sebagai pelarian.

"Memang ada tiga komponen yang bisa mempengaruhi pendidikan atau sikap mental seseorang, yaitu keluarga/rumah tangga, sekolah serta lingkungan masyarakat. Tapi pertama dan utama keluarga/rumah tangga," tegasnya.

"Lingkungan tersebut termasuk sikap tegas aparat terkait/penegak hukum dalam menangani masalah narkoba, baik berupa pencegahan maupun penanggulangan atau pemberantasan," demikian Abd Syukur Al Hamidy.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016