Jakarta, (Antaranews Kalse) - Pecatur Rumania IM Alina L'ami untuk sementara memimpin setelah pertandingan babak ketiga pada turnamen catur Japfa International Masters di Jakarta, Selasa.

Pecatur Rumania itu memastikan menggeser WGM Hoang Thi Bao Tram dari Vietnam setelah meraih satu poin kemenangan pada babak ketiga dan total mengumpulkan 2,5 poin dari hasil sekali seri dan dua kali menang.

Pada pertandingan babak ketiga itu, Alina mengalahkan pecatur putra Indonesia FM Priasmoro Novendra, sedangkan Hoang Thi kalah dari pecatur Australia IM Aleksandar H Wohl, sehingga pecatur Vietnam itu tetap dengan 2 poin dari hasil dua kali menang.

Sementara itu pecatur putri Indonesia WGM Medina Warda Aulia yang mengincar norma Master Internasional di turnamen ini, cukup terpuruk setelah kembali menelan kekalahan dan hanya mengantongi 0,5 poin dari hasil sekali seri dan dua kali kalah dan berada di posisi ke-11 bersama rekannya IM Tirta Chandra Purnama.

Medina harus bertekuk lutut menghadapi pecatur papan atas Myanmar IM Wynn Zaw Htun pada pertandingan babak ketiga.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem mengatakan penampilan buruk Medina karena dipicu faktor kesehatan.

"Dia baru sembuh dari penyakit alergi paru-paru, bahkan dia sempat pingsan. Belakangan dia baru cerita kalau sering mengerjakan tugas-tugas kuliah sampai jam tiga pagi," kata Kristianus Liem.

"Medina tampak capek, dia sesak nafas dan kemana-mana harus bawa tabung oksigen," tambahnya.

Kabid Binpres PB Percasi itu berharap dari keempat pecatur nasional yang diproyeksikan meraih norma di turnamen Japfa International Masters itu, paling tidak dua dari mereka bisa mendapatkan norma.

"Mudah-mudahan dari empat pecatur kita ada dua yang mendapat norma," katanya.

Selain Medina, PB Percasi menurunkan tiga pecatur muda lainnya yang diharapkan bisa mendapat norma yaitu FM Yoseph Theolifus Taher, FM Setyaki Azarya Jodi dan FM Priasmoro Novendra.

Pada hari ketiga turnamen, Rabu (7/12), akan dipertandingkan dua babak yaitu babak keempat dan kelima.

Pewarta: Aris Budiman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016