Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Bidang Perencanaan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Refli Tangkere mengatakan, pemerintah menargetkan pada 2019 seluruh wilayah Kalimantan terkoneksi dengan jalur darat.


Saat ini BBPJN sedang berfokus mengerjakan pembangunan jalan lintas utara sepanjang 466 kilometer dan jalan lintas tengah yang menghubungkan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah sepanjang 100 kilometer, kata Refli di Banjarmasin, Selasa,.

Khusus lintas utara, dari jalan sepanjang 1.900 kilometer kini telah terbangun sepanjang 1.434 kilometer sehingga tersisa 446 kilometer, sedangkan lintas tengah dari jalan sepanjang 1.067 kilometer tersisa 100 kilometer.

"Bila seluruh jalan tersebut telah terbangun, maka Kalimantan akan terkoneksi dengan jalur darat, walaupun untuk bisa dilalui dengan nyaman, perlu waktu dan biaya yang lebih besar, yang dianggarkan secara bertahap," katanya.

Pengaspalan jalan, tambah dia, akan dianggarkan secara simultan, menyesuaikan dengan kondisi keuangan pemerintah, namun yang penting pada 2019, seluruh jalan lintas utara, tengah dan selatan, telah tembus dan fungsional.

Sedangkan untuk lintas selatan, jalan sepanjang 3.250 kilometer telah tersambung, dengan 93 persen dalam kondisi mantap dan hanya tersisa 7 persen yang kurang mantap.

Menyelesaikan seluruh pembangunan dan pengembangan jalan Trans Kalimantan tersebut, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp24 triliun.

Dana tersebut dianggarkan untuk pengembangan jalan Trans Kalimantan poros selatan Rp1,5 triliun, kemudian lintas tengah, 0,8 triliun dan sisanya Rp22 trilun untuk membangun jalan lintas Utara.

Jalan Trans Kalimantan lintas utara, tambah dia, merupakan jalan strategis perbatasan, untuk mendukung wilayah perbatasan, keamanan lintas negara dan mendukung perekonomian pedalaman Kalimantan bagian utara.

Khusus pembangunan Trans Kalimantan lintas utara, terdapat medan cukup berat yang perlu mendapatkan perhatian cukup serius yaitu, pembangunan jalan dari Kalimantan Timur menuju Kalimantan Barat.

"Untuk menyambungkan kedua wilayah tersebut, perlu pemikiran dan kekuatan ekstra untuk mengerjakannya," katanya.

Namun demikian, tambah dia, pihaknya tetap optimistis, target 2019 seluruh Kalimantan terkoneksi bisa tercapai, dengan catatan dukungan biaya atau anggaran dari pemerintah tersedia.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016