Khatib Ustadz Haji Saiful Anshari mengharapkan kaum Muslim menjadikan "baiti jannati" (rumaku surgaku) sebagaimana kehidupan Nabi Ibrahim alaihi salam (as).

 

Harapan Ustadz Saiful dalam khutbahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sebelum Shalat Jumat dengan mengutip ceritera keluarga Nabi Ibrahim as.

 

Ia menceriterakan, betapa derita keluarga Nabi Ibrahim bersama istrinya Siti Hajar dan Ismail (anak Nabi Ibrahim sebelum menjadi Nabi).

 

Suatu waktu Nabi Ibrahim bersama Siti Hajar mendapat perintah Allah SWT berangkat dari Palestina ke tempat jauh - daerah tandus yaitu Mekkah yang ada sekarang.

 

Ketika Ismail masih kecil, Ibrahim mendapat perintah lagi ke Palestina, sehingga tinggal Siti Hajar bersama anaknya yang menangis kehausan. Itulah asal mula air zamzam serta pelaksanaan sai' (lari-lari kecil antara Safa - Marwah) dalam ibadah haji, kutipannya.

 

"Kemudian pendek ceritera, Nabi Ibrahim disuruh menyembelih Ismail - putra tersayang 'belahan hati dan belahan jantung' ke suatu tempat yang dalam perjalanan mendapat godaan syaitan untuk membatalkan niatnya," lanjut Ustadz Saiful mengutip riwayat Nabi Ibrahim tersebut.

 

Ia menambahkan, penghadangan syaitan tersebut yang juga menjadi bagian pelaksanaan ibadah haji yaitu tiga kali "melontar" (melemparkan kerikil di Mina, dan peristiwa penyembelihan Ismail hingga kini sampai akhir zaman menjadi momentum ibadah qurban.

 

"Dari riwayat Nabi Ibrahim tersebut, walau bagaimana pun pahit getirnya kehidupan tetap menjadikan baiti jannati. Hal tersebut hendaknya menjadi panutan kaum Muslim," demikian Ustadz Saiful dalam khutbah pertama berdorasi sekitar tiga menit.

Khatib Ustadz Haji Saiful Anshari saat khutbah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Jumat (31/5/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)



 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024