Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin menyarankan, pengelolaan objek wisata Teluk Tamiang (sekitar 300 kilometer timur/tenggara Banjarmasin) Kabupaten Kotabaru tersebut kepada pihak ketiga.

 

"Walau pengelolaan objek wisata bahari Tekuk Tamiyang itu pihak ketiga, bukan berarti pemerintah daerah lepas tangan dan tidak mendapatkan kontribusi apa-apa," ujar wakil rakyat yang akrab dengan sapaan Bang Dhin tersebut.

 

Menurut Bang Dhin, sebaiknya pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel ataupun pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat terlebih dahulu membuat peta objek wisata di wilayahnya.

 

Sebagai contoh dalam pembebasan "kawasan hijau" objek wisata tersebut dari bangunan yang bisa mengganggu keindahan pemandangan perlu turun tangan pemerintah daerah, ujar Bang Dhin menjawab Antara Kalsel.

 

"Peta objek wisata akan lebih memudahkan kontrol serta pihak ketiga atau investor dalam mengelola objek wisata tersebut," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) itu.

 

Ia menambahkan, Kalsel (termasuk Kotabaru atau kabupaten paling timur provinsi tersebut) memiliki objek wisata cukup potensial bagaimana cara pengelolaan hingga menarik wisatawan, baik lokal maupun nusantara' dan mancanegara.

 

Selain itu, perlu sarana dan prasarana penunjang guna lebih memudahkan wisatawan berkunjung serta suasana yang nyaman," demikian Bang Dhin.

 

Sebelumnya, mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel Hj Suristinah mengatakan, objek wisata Teluk Tamiyang tidak kalah dengan Bunaken - Manado Sulawesi Utara (Sulut).

 

"Taman laut dan terumbu karang Teluk Tamiyang juga cukup indah dan mempunyai daya tarik tersendiri," jelasnya.

 

Ia berharap, Teluk Tamiyang menjadi primadona objek wisata Kalsel sebagaimana objek wisata Loksado - Kandangan (135 km utara Banjarmasin) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Pasar Terapung Sungai Barito/Muara Kuin Banjarmasin tempo dulu.

 

"Apalagi ke depan sumber daya alam (SDA)! Tidak memungkinkan lagi sebagai andalan perekonomian Kalsel, maka objek wisata potensial harus kita kelola dengan baik," demikian Suristinah yang kini  Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) provinsi setempat.

 

Objek wisata Loksado yang berada pada kawasan Pegunungan Meratus dan Pasar Terapung Muara Kuin Banjarmasin hingga tahun 1980-an ramai wisatawan nusantara' (Wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung.

 

Teluk Tamiang sendiri kini semakin terangkat seiring dengan film "Sarunjana" yang berbau mistik atau horor, karena konon tempat itu merupakan pintu masuk makhluk-makhluk gaib atau urang "halus" (tidak dilihat dengan mata manusia).

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024