Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan membangun pusat kuliner di kawasan pusat perdagangan Mabuun Kecamatan Murung Pudak untuk mengembangkan aneka makanan dan produk lokal.

  Sebagai langkah awal menghidupkan pusat jajanan ini digelar Festival Kuliner Daerah yang diikuti beberapa kabupaten di Provinsi Kalsel, kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tabalong Zain Ramali, di Tanjung, Minggu.

"Sebanyak 44 kios permanen telah kami bangun untuk menampung para pedagang dan usaha kecil menengah, dengan harapan mengembangkan potensi kuliner daerah," ujar Zain.

  Selama festival kuliner yang dilaksanakan 25 November hingga 1 Desember 2016 para pedagang maupun UKM dipungut biaya sewa Rp100 ribu per hari.

Menurut salah satu pedagang makanan Retno, biaya sewa tersebut memang cukup mahal jika jenis makanan yang dijual hanya makanan ringan seperti sosis dan cilok (camilan dari tepung kanji).

  "Untuk menutupi biaya sewa kios saya harus menjual beberapa jenis makanan dan minuman, selain sosis termasuk siomay serta minuman kemasan," kata Retno lagi.

Sebaliknya pedagang sate itik di pusar kuliner itu, Tanjung Zubair mengaku cukup senang dengan fasilitas yang disiapkan pemerintah daerah sehingga ia bisa mengembangkan usaha makanannya.

"Biasanya kami berjualan secara berpindah-pindah menyesuaikan jadwal pasar di beberapa kecamatan, dan dengan adanya pusat kuliner ini cukup membantu dalam pengembangan usaha," ujarnya lagi.

Dalam Festival Kuliner Daerah itu ditampilkan berbagai makanan khas Tabalong, seperti paliat, sate itik, ketupang, dan sup ikan patin serta bingka kentang kacung dari Kecamatan Kelua yang menjadi kue favorit pada ajang festival ini.

Selain kuliner khas Tabalong ada pula aneka makanan dan minuman dari kabupaten lain, seperti es krim kueni (sejenis buah mangga) dari Kabuaten Barito Kuala yang sangat diminati pengunjung festival.

Menurut salah satu pengunjung Nani, festival kuliner seharusnya lebih banyak menonjolkan kue-kue atau makanan khas Kalsel khususnya yang mulai jarang dijual.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016