Seorang bocah lelaki sebut saja Utuh (3) jatuh dari titian gantung yang rusak di Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa di pinggiran Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pantauan ANTARA Kalsel, Rabu melaporkan, kejadian yang nyaris meminta korban seorang bocah tersebut pada Selasa (7/5/2024) melintas di atas titian gantung yang rusak itu terjatuh ke Kali Benawa.
Namun, ada orang di "batang banyu" (sungai/Kali Benawa) sehingga bocah yang terjatuh dari "titian baayun" (titian gantung) tersebut dapat segera tertolong.
Titian baayun Desa Aluan Mati (sekitar 172 km utara Banjarmasin atau tujuh kilometer dari Barabai, ibukota HST) tersebut rusak karena terjangan bencana banjir Januari 2021 sampai sekarang tanpa perbaikan.
Padahal warga masyarakat Aluan Mati melalui beberapa anggota DPRD HST mengharapkan bantuan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat tapi belum ada perhatian.
Beberapa warga masyarakat berpendapat, kalau memang tidak ada perbaikan atau pembangunan baru, lebih baik "diragsu" atau bongkar saja puing-puing titian baayun tersebut dari pada nanti meminta korban.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Pantauan ANTARA Kalsel, Rabu melaporkan, kejadian yang nyaris meminta korban seorang bocah tersebut pada Selasa (7/5/2024) melintas di atas titian gantung yang rusak itu terjatuh ke Kali Benawa.
Namun, ada orang di "batang banyu" (sungai/Kali Benawa) sehingga bocah yang terjatuh dari "titian baayun" (titian gantung) tersebut dapat segera tertolong.
Titian baayun Desa Aluan Mati (sekitar 172 km utara Banjarmasin atau tujuh kilometer dari Barabai, ibukota HST) tersebut rusak karena terjangan bencana banjir Januari 2021 sampai sekarang tanpa perbaikan.
Padahal warga masyarakat Aluan Mati melalui beberapa anggota DPRD HST mengharapkan bantuan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat tapi belum ada perhatian.
Beberapa warga masyarakat berpendapat, kalau memang tidak ada perbaikan atau pembangunan baru, lebih baik "diragsu" atau bongkar saja puing-puing titian baayun tersebut dari pada nanti meminta korban.
Pasalnya di bagian hilir atau berjarak lebih kurang 150 meter dari titian baayun yang rusak itu sudah ada jembatan gantung yang baik hasil swadaya keluarga tertentu.
Muhran (65), seorang pemuka masyarakat Desa Aluan Mati berharap, titian baayun yang rusak itu segera perbaikan atau bongkar agar jangan sampai menimbulkan korban.
"Karena kalau titian baayun yang rusak itu dibiarkan terkadang masih ada warga yang nekad menyeberang lewat titian tersebut," ujar kakek dari lima cucu tersebut
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024