Jamaah Shalat Id menjadikan lokasi kuburan sebagai tempat ajang silaturahmi sebagaimana halnya di Desa Aluan Mati-pinggiran Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Idul Fitri 1445 Hijriah.

Pantauan ANTARA Kalsel di Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa, Rabu, melaporkan, usai Shalat Idul Fitri, 1 Syawal 1445 H jamaah Masjid Su'ada desa di pinggiran Pegunungan Meratus HST tersebut "meluruk" melakukan ziarah kubur yang hanya berjarak sekitar 50 meter.

Ziarah kubur pun jadi ajang silaturahmi, karena selain lama tak jumpa sesama warga sekampung atau dari luar daerah, juga untuk saling maaf memaafkan serta bersalam-salaman.

Seketika itu pula, suasana kuburan berubah bagaikan pasar, karena ramai saling bicara usai melakukan ziarah pada kawasan makam tersebut.

Selain sudah mentradisi bagi warga Muslim, ziarah kubur juga ada yang memotivasi,. sebagaimana Hadits Rasulullah Muhammad Saw menganjurkannya sejauh itu memungkinkan.

"Pasalnya sebagaimana Hadits Rasulullah Saw tersebut, setiap 'lingkang' (langkah) ke ziarah kubur mendapatkan pahala 100 kali lipat," ujar Mu'alim H Abdussalam.

Begitu pula tiap lingkang ke ziarah kubur mendapat peningkatan derajat 100 kali, tambah Ustadz Abd Salam dalam kata pengantar sebelum Shalat Idul Fitri 1445 H.

Karenanya, Ustadz Mu'alim Abd Salam menyayangkan terhadap orang yang tidak melakukan ziarah kubur usai shalat Id, apalagi mempunyai kesempatan.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024