Martapura,  (AntaranewsKalsel) - Puluhan guru di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dilatih untuk mengembangkan pendidikan inklusif sehingga mampu ikut berperan memajukan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus itu.


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Gusti Ruspan Noor di Martapura, Minggu mengatakan, pelatihan dalam bentuk "workshop" diberikan kepada 90 guru di kabupaten itu.

"Sebanyak 90 guru mengikuti acara "workshop" yang dilaksanakan FKPPI Banjar, Sabtu (5/11) dan kami sangat mengapresiasi kegiatan bagi puluhan guru itu," ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan selama satu hari itu bermanfaat memaksimalkan pengembangan program pendidikan inklusi agar guru-guru bisa memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus.

Dijelaskan, pendidikan inklusif bukan hal baru dalam dunia pendidikan tetapi harus diakui, perjuangan mensukseskan pendidikan inklusif belum mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.

"Artinya tidak semua anak-anak yang berkebutuhan khusus bisa mendapatkan kesempatan belajar bersama anak normal di sekolah regular baik di luar maupun sekitar lingkungannya," ungkap dia.

Ia mengingatkan, manusia diciptakan berbagai bentuk dan kemampuan karena ada yang normal, ada pula yang memiliki kekurangan baik kondisi fisik, mental, intelektual, emosional hingga sosial.

Ditekankan, dari seluruh perbedaan itu, setiap manusia ingin dipandang sama, ingin memiliki hak sama dalam segala hal termasuk bisa mendapatkan pendidikan yang setara.

"Sistem pendidikan yang diterapkan selama ini merupakan sistem eksklusif, memisahkan antara siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus sehingga ada hak-hak siswa tidak terpenuhi," ucapnya.

Dikatakan, melalui "workshop" itu pengetahuan dan wawasan seluruh guru yang mengikuti kegiatan terutama terhadap pendidikan inklusif bisa lebih berkembang semakin luas.

"Jika pengetahuan dan wawasan guru berkembang semakin luas terhadap pendidikan inklusif maka pelayanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus bisa lebih baik," kata dia.

Ketua FKPPI Banjar Isnu Wahyono, mengatakan, tujuan "workshop" adalah meningkatkan kapasitas guru-guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang belajar di sekolah inklusif.

"Tujuan pelatihan agar guru-guru bisa mengidentifikasi dan mampu menangani pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus sehingga mendapat pendidikan yang setara," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016