Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Pengurus dan anggota TP PKK abupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mendapat pelatihan cara memandikan dan mengafani jenazah atau mayit karena semakin langkanya petugas memandikan jenazah wanita.


Ketua TP PKK Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) disampaikan Sekretaris PKK HSU Raudhatul Munawarah di Amuntai, Kamis mengatakan, pelatihan dilaksanakan karena semakin langkanya tenaga memandikan jenazah perempuan di kampung atau desa.

"Banyak petugas memandikan mayit perempuan yang sudah uzur bahkan meninggal dunia sehingga perlu ada warga desa yang bisa melanjutkan peran memandikan jenazah ini, termasuk anggota PKK," ujar Anisah.

Anisah mengatakan, sebanyak 219 desa/kelurahan selalu ada anggota PKK desa sehingga keberadaan mereka yang memiliki keterampilan memandikan jenazah wanita tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat desa.

Selain memiliki skill memandikan mayit, kata Anisah, anggota PKK juga diharapkan perannnya dalam melestarikan lembaga rukun kematian didesa sebagai bagian dari upaya melaksanakan suatu ibadah yang hukumnya fardu kifayah ini.

Ketua TP PKK juga mengapresiasi Pokja I yang mengagendakan pelatihan ini dan bisa mempelajari kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan petugas memandikan mayit. 

Dikatakan, keterampilan memandikan jenazah mungkin dipandang sepele oleh sebagian warga masyarakat, namun pada situasi mendesak karena ketiadaan petugas memandikan jenazah perempuan menyebabkan keluarga si mayit menjadi semakin kesusahan dan seluruh warga desa menanggung dosanya.

"Karena hukumnya Fardu Kifayah, maka ketika tidak ada satu orang pun yang bisa memandikan mayit perempuan, maka seluruh warga desa menanggung dosa," terangnya.

Narasumber pelatihan memandikan jenazah Hj Ruminah mengatakan, selain memberikan pelatihan cara memandikan dan mengafankan jenazah wanita, kepada peserta juga diberikan pengetahuan seputar adab ketika berhadapan dengan orang yang akan meninggal dunia, seperti menuntunnya untuk mengucapkan dua Kalimah Syahadat.

"Ada adab, dzikir dan do'a yang diucapkan ketika menghadapi atau memandikan orang yang meninggal," katanya. 




Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016