Ustadz Haji Aspani Anshari dalam tausiah di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan mengingatkan kaum Muslim, terutama orang tua (ibu dan ayah) jangan sekali-kali melakukan sumpah serapah terhadap anak sendiri.
"Karena sumpah serapah itu merupakan sebuah kemarahan/kemurkaan," ujar Ustadz Aspani dalam tausiyahnya di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Arba (Rabu).
Sebagai contoh karena begitu marah dengan anak sendiri si ibu atau ayah berucap "dasar kada pintar ikam ni" (dasar tidak pintar kamu ini) dan ucapan lain yang bisa dampak buruk terhadap anak sendiri.
"Sementara Hadits Rasulullah Muhammad Saw menyatakan, murka orang tua sama dengan murka Allah dan ridha orang tua sama dengan ridha Allah," lanjut alumnus Universitas Al Azhar Kairo Mesir bergelar "Lc" tersebut.
Pada kesempatan itu pula, pendiri salah satu pondok pesantren di Kelurahan Pemurus Dalam Banjarmasin tersebut mengingatkan agar jangan rasa dendam karena bertentangan dengan Islam, terlebih bagi seorang Muslim.
Menurut dia , dendam itu merupakan kemarahan yang berkepanjangan, dan hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh hawa nafsu iblis syaitan.
Oleh karena itu, jika memungkinkan segala kesalahan orang sebaiknya segera beri kemaafan dan begitu kejahatan balas dengan kebaikan, lanjut Ustadz Aspani.
Ustadz Aspani memberi contoh-contoh tersebut dari riwayat Nabi Yacub Alaihi Salam (AS) dan Nabi Yusuf as sebagaimana kandungan Al Qur'an.
Diceriterakan, Nabi Yacub AS tidak pernah memarahi dengan ucapan-ucapan tidak senonoh kepada anaknya yang membuang Nabi Yusuf selagi masih kecil.
Begitu pula Nabi Yusuf as tidak dendam dengan saudara-saudaranya yang hianat, bahkan Nabi Yusuf ketika memegang perekonomian Mesir kala itu menyambut kedatangan dan memberikan pelayanan dengan baik.
*Semoga kita dapat mencontoh sifat dan kepribadian Nabi Yacub AS dan Nabi Yusuf AS, baik dalam kehidupan keluarga maupun bermasyarakat," demikian Aspani Anshari yang memberi kajian khusus tafsir Al Quran.
Editor : Gunawan Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024