Kandangan,  (Antaranews Kalsel) - Kapolres Hulu Sungai Selatan (HSS) AKBP Sukendar Eka Restyan Putra mengatakan santunan terhadap keluarga korban penembakan sebesar Rp200 juta diberikan oleh PT. Subur Agro Makmur (SAM) desa Bajayau kecamatan Daha Barat.

Kapolres didampingi Kasubag Humasnya AKP Agus Winatono mengatakan, santunan tersebut untuk membantu keluarga korban setelah ditinggalkan Muklis (35) korban penembakan yang dilakukan oleh salah satu anggota Brimob.

"Sebelumnya kami minta maaf karena kemaren belum bisa memberikan keterangan soal kejadian itu, karena fokus untuk menjaga agar situasi tetap kondusif pascapenembekan tersebut, " kata Kapolres.

Ditambahkan Kapolres bahwa bantuan yang diberikannya kepada keluarga korban sebesar Rp200 juta bukan dari Kapolda, namun dari PT. SAM sebagai rasa simpatik kepada korban.

"Bantuan yang 200 juta itu sebenarnya dari PT. SAM yang diserahkan ke kita untuk diberikan ke pihak keluarga korban sebagai tanda simpatik, jadi bukan dari Kapolda," jelas Kapolres lagi.

Sementara itu, Polres HSS juga memberikan santunan kepada keluarga korban sebesar Rp15 juta untuk biaya pemakaman korban pada 11 Oktober 2016.

Menurut Kapolres, setelah peristiwa tersebut terjadi, dia harus bermalam untuk menyelesaikan kasus penembakan oleh seorang Brimob kepada Muklis (35) yang terjadi pada (10/10) di area perkebunan PT. Subur Agro Makmur (SAM) desa Bajayau kecamatan Daha Barat.

"Selama dua malam saya tidur  di desa Bajayau hingga selesai pemakaman, untuk benar-benar memantau kondisi dan keamanan di desa tempat Muklis dan keluarga tinggal," katanya.

Menurut dia, pihaknya terus berupaya untuk menjaga kondisi tetap kondusif , sedangkan  untuk proses hukum sudah ditangani tim  Polda..

Dijelaskan Kapolres,kejadian penembakan tersebut akibat  kelalaian oknum Brimob dan termasuk  human eror.

Berdasarkan keterangan Masidub, saksi yang berada satu kapal dengan korban, tambah  Kapolres, sebelum peristiwa itu terjadi, anggota Brimob sudah memberi tembakan peringatan sebanyak 2 kali, pertama ke Udara, kedua ke air dan yang ketiga tiba-tiba Mukhlis roboh dengan bersimbah darah.

"Untuk lebih lanjut lagi kronologisnya silahkan tanya ke pihak Polda saja," ujarnya lagi.


Pewarta: Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016