Dinas Kesehatan Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan memberikan penyuluhan terhadap bahaya Demam Berdarah (DBD) bagi warga di Desa Sebelimbingan Kecamatan Pulau Laut Utara.
"Penyuluhan ini dilakukan bagi masyarakat agar memahami serta mewaspadai penyakit tersebut," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kotabaru Arya Nor Abdi di Kotabaru, Selasa.
Arya menyampaikan, penyuluhan ini bertujuan untuk menekan angka DBD dan memutus mata-rantai perkembangbiakan jentik nyamuk penyebab penularan DBD di Desa Sebelimbingan khususnya dan Kabupaten Kotabaru pada umumnya.
Ia menyampaikan kepada masyarakat untuk mewaspadai ancaman penyakit tersebut yang dapat mengintai siapa saja pada saat musim penghujan.
Penyakit DBD adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang sangat identik dengan musim hujan di daerah tropis atau subtropis.
"Ada beberapa cara untuk mencegah perkembangbiakan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus," katanya.
Ia juga menambahkan cara mencegah DBD yang dapat dilakukan secara bersama di lingkungan sekitar kita dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan langkah ini biasa disebut dengan 3M Plus yaitu, menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Selain 3M yang dimaksud pada poin plus antara lain menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah.
Serta melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras dan memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
lebih lanjut, Arya juga menuturkan telah melakukan foging di berapa tempat setelah melalui tahap penyelidikan epidemiologi dan termasuk kriteria pelaksanaan foging.
Kepala Desa Sebelimbingan Akhmad Zainuri mengharapkan dengan adanya penyuluhan tentang DBD ini akan menambah wawasan bagi masyarakat agar tidak ada lagi yang terkena DBD.
"Semoga yang ikut dalam penyuluhan ini bisa membagikan ilmu dan wawasan terkait kebersihan lingkungan di rumah masing-masing, dan dapat menyampaikan apa hasil dari penyuluhan tersebut kepada sanak keluarga maupun warga lainnya, tentang deman berdarah tersebut," pungkas Zainuri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Penyuluhan ini dilakukan bagi masyarakat agar memahami serta mewaspadai penyakit tersebut," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kotabaru Arya Nor Abdi di Kotabaru, Selasa.
Arya menyampaikan, penyuluhan ini bertujuan untuk menekan angka DBD dan memutus mata-rantai perkembangbiakan jentik nyamuk penyebab penularan DBD di Desa Sebelimbingan khususnya dan Kabupaten Kotabaru pada umumnya.
Ia menyampaikan kepada masyarakat untuk mewaspadai ancaman penyakit tersebut yang dapat mengintai siapa saja pada saat musim penghujan.
Penyakit DBD adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang sangat identik dengan musim hujan di daerah tropis atau subtropis.
"Ada beberapa cara untuk mencegah perkembangbiakan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus," katanya.
Ia juga menambahkan cara mencegah DBD yang dapat dilakukan secara bersama di lingkungan sekitar kita dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan langkah ini biasa disebut dengan 3M Plus yaitu, menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Selain 3M yang dimaksud pada poin plus antara lain menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah.
Serta melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras dan memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
lebih lanjut, Arya juga menuturkan telah melakukan foging di berapa tempat setelah melalui tahap penyelidikan epidemiologi dan termasuk kriteria pelaksanaan foging.
Kepala Desa Sebelimbingan Akhmad Zainuri mengharapkan dengan adanya penyuluhan tentang DBD ini akan menambah wawasan bagi masyarakat agar tidak ada lagi yang terkena DBD.
"Semoga yang ikut dalam penyuluhan ini bisa membagikan ilmu dan wawasan terkait kebersihan lingkungan di rumah masing-masing, dan dapat menyampaikan apa hasil dari penyuluhan tersebut kepada sanak keluarga maupun warga lainnya, tentang deman berdarah tersebut," pungkas Zainuri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024