Organisasi Gerakan Lestari (Gelas) Budaya menyuguhkan ritual Kalangkang Mantit khas Suku Dayak Meratus Kabupaten Tapin dalam pagelaran Dalai Bahaga III di Gedung Galuh Bastari Rantau.
Ketua Sanggar Seni Dayak Mancabung Dayak Meratus Tapin Hendra Gunawan mengatakan Kalangkang Mantit ini adalah sebuah ritual khusus yang biasanya dibawakan pada prosesi "Aruh" atau kegiatan pascapanen raya oleh masyarakat adat.
"Alasan ditunjukkannya ritual Kalangkang Mantit yang sakral ini ke luar dari balai adat atau prosesi aruh, kami ingin mengangkat budaya agar lebih dikenal khalayak luas," ungkapnya di Rantau, Rabu.
Baca juga: Gelas Budaya Tapin sukses tampilkan Pipikat Tasan Panyi
Hendra mengatakan pada dasarnya di prosesi aruh ini ritual Kalangkang Mantit ini memiliki makna "mambuka lawang" atau kegiatan yang dilakukan di awal.
"Isinya ada doa - doa agar acara besar bisa berjalan dengan lancar," ujarnya.
Disebutkan Hendra ritual Kalangkang Mantit ini dipimpin oleh Balian atau sosok individu yang penting dalam peranan sosial masyarakat Dayak Meratus Tapin.
"Saat pembawaannya ada 'mamangan' (pelafalan doa hingga harapan) terus diikuti tarian Babansai mengelilingi ornamen ritual," ujarnya.
Baca juga: Tradisi "Aruh" suku Dayak di Tapin Kalimantan Selatan
Hendra sekarang Kalangkang Mantit tak cuma bisa dilihat saat prosesi Aruh Adat Dayak pascapanen raya setahun sekali.
"Hanya bisa kita tampilkan saat acara-acara besar dan layak, juga mengundang orang banyak. Sifatnya sakral, misalnya seperti pertunjukan Dalai Bahaga yang disuguhkan oleh Gelas Budaya Tapin tadi," ujarnya.
Kepala Rombongan Gelas Budaya Afreza Azhar mengatakan ritual Kalangkang Mantit ini ditampilkan dipanggung terbuka adalah sebuah suguhan yang langka.
"Tentu nya maju terus untuk masyarakat Dayak Meratus Tapin. Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih atas kontribusi dalam pertunjukan Dalai Bahaga III ini," ujarnya.
Afreza mengatakan pada pertunjukan Dalai Bahaga ini tercatat hampir 400 orang penonton yang datang berdasarkan penjualan tiket.
"Secara keseluruhan pentas teater modern Pipikat Tasan Panyi juga Kalangkang Mantit berjalan sukses," ungkapnya.
Baca juga: Tapin ingin lestarikan "Manugal Banih Patawungan" Dayak Meratus
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Ketua Sanggar Seni Dayak Mancabung Dayak Meratus Tapin Hendra Gunawan mengatakan Kalangkang Mantit ini adalah sebuah ritual khusus yang biasanya dibawakan pada prosesi "Aruh" atau kegiatan pascapanen raya oleh masyarakat adat.
"Alasan ditunjukkannya ritual Kalangkang Mantit yang sakral ini ke luar dari balai adat atau prosesi aruh, kami ingin mengangkat budaya agar lebih dikenal khalayak luas," ungkapnya di Rantau, Rabu.
Baca juga: Gelas Budaya Tapin sukses tampilkan Pipikat Tasan Panyi
Hendra mengatakan pada dasarnya di prosesi aruh ini ritual Kalangkang Mantit ini memiliki makna "mambuka lawang" atau kegiatan yang dilakukan di awal.
"Isinya ada doa - doa agar acara besar bisa berjalan dengan lancar," ujarnya.
Disebutkan Hendra ritual Kalangkang Mantit ini dipimpin oleh Balian atau sosok individu yang penting dalam peranan sosial masyarakat Dayak Meratus Tapin.
"Saat pembawaannya ada 'mamangan' (pelafalan doa hingga harapan) terus diikuti tarian Babansai mengelilingi ornamen ritual," ujarnya.
Baca juga: Tradisi "Aruh" suku Dayak di Tapin Kalimantan Selatan
Hendra sekarang Kalangkang Mantit tak cuma bisa dilihat saat prosesi Aruh Adat Dayak pascapanen raya setahun sekali.
"Hanya bisa kita tampilkan saat acara-acara besar dan layak, juga mengundang orang banyak. Sifatnya sakral, misalnya seperti pertunjukan Dalai Bahaga yang disuguhkan oleh Gelas Budaya Tapin tadi," ujarnya.
Kepala Rombongan Gelas Budaya Afreza Azhar mengatakan ritual Kalangkang Mantit ini ditampilkan dipanggung terbuka adalah sebuah suguhan yang langka.
"Tentu nya maju terus untuk masyarakat Dayak Meratus Tapin. Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih atas kontribusi dalam pertunjukan Dalai Bahaga III ini," ujarnya.
Afreza mengatakan pada pertunjukan Dalai Bahaga ini tercatat hampir 400 orang penonton yang datang berdasarkan penjualan tiket.
"Secara keseluruhan pentas teater modern Pipikat Tasan Panyi juga Kalangkang Mantit berjalan sukses," ungkapnya.
Baca juga: Tapin ingin lestarikan "Manugal Banih Patawungan" Dayak Meratus
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024