Kepala bidang Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhortibun) Tanah Laut, Kalimantan Selatan Zainuddin Malik mengatakan produksi bawang merah di wilayah setempat mencapai 11 ton pada 2023.

"Dengan adanya produksi lokal bawang merah tersebut, maka setiap kegiatan pasar murah selalu kita ikutkan," ujar Zainuddin Malik di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Selasa.

Baca juga: Mentan meminta Bulog serap produksi cabai petani

Menurut dia, produksi bawang merah lokal Tanah Laut berasal dari 30 petani dari delapan kecamatan di daerah tersebut. 

"Bawang merah ini salah satu penyebab terjadinya inflasi di Tanah Laut,"ungkapnya.

Lebih lanjut, dia mengemukakan Distanhortibun Tanah Laut berupaya untuk mengembangkan budidaya tanaman bawang merah tersebut pada masa mendatang.

"Saat ini lahan produksi bawang merah di Tanah Laut berada di lahan potensial seluas 300 hektare dari delapan kecamatan penghasil bawang merah," tutur Zainuddin.

Kemudian, papar dia, produksi pertanian bawang merah di Tanah Laut mulai berlangsung pada 2016.

Penjabat Bupati Tanah Laut Syamsir Rahman mengatakan produk bawang merah yang dijual di pasar murah Diskopdag Tanah Laut merupakan produk lokal Tanah Laut.

"Saya sudah siapkan anggaran bawang merah khususnya di Tanah Laut, karena sudah membuktikan hasil produksinya bagus," ungkapnya.

Selama ini, papar dia, Tanah Laut masih bergantung produk bawang merah dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan biaya cukup tinggi, tapi kalau mendatangkan bawang merah dari lokal bakal mendapatkan harga lebih murah.

"Saya melihat petani sangat gembira sekali bawang merah langsung habis dijual di pasar murah," tandasnya.

Bawang merah, sambung dia, sangat dibutuhkan terutama untuk memasak sayur, ikan dan macam-macam masakan tergantung dari bawang merah.

Baca juga: Banjarmasin teken MoU dengan Brebes untuk pasokan bawang merah

Salah satu petani bawang merah asal Harsup Saputra mengungkapkan salah satu kesulitan budidaya bawang merah di Tanah Laut karena faktor iklim.

"Dalam menyelamatkan produksi bawang merah, kita dibantu Distanhortibun Tanah Laut," ucapnya.

Dia mengatakan, perbedaan budidaya bawang merah di Kalimantan dengan di Pulau Jawa adalah, faktor iklim saja.

"Di Kalimantan cuacanya lebih panas dari Pulau Jawa." ungkap Syamsir.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024