Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan melakukan "jemput bola" ke daerah terpencil dan kepulauan untuk melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).

Pjs Kepala Badukcapil Kotabaru, H Ahmad Fitriadi Fazriannoor di Kotabaru, Jumat mengatakan petugas dari Badukcapil beberapa pekan terakhir mendatangi warga-warga di daerah terpencil untuk melakukan rekam KTP elektronik.

"Jemput bola tersebut merupakan implementasi langkah strategis untuk mewujudkan bahwa 2018 tidak ada lagi penduduk Kotabaru yang belum memiliki E-KTP," terangnya.

Mewujudkan keinginan tersebut, Badukcapil melakukan beberapa langkah strategis, di antaranya jemput bola untuk melakukan perekaman E-KTP ke daerah-daerah terpencil baik yang ada di daerah Pegunungan Meratus, dan pulau-pulau terpencil di wilayah Kotabaru.

Setidaknya masih sekitar 93.883 jiwa penduduk di Kotabaru yang wajib KTP belum memiliki E-KTP yang kini menjadi pekerjaan rumah Badukcapil yang harus segera diwujudkan untuk memperoleh identitas diri tersebut.

Sebanyak 290.142 jiwa penduduk Kotabaru yang wajib E-KTP sebanyak 228.187 jiwa, sementara penduduk yang sudah mengantongi KTP elektronik sebanyak 134.304 jiwa.

Sedangkan jumlah penduduk yang belum memiliki e-KTP tetapi sudah melakukan perekaman sekitar 172.207 jiwa.

Apabila sarana dan prasarana (Sapras) program E-KTP dapat segera dipenuhi, maka target 2018 semua penduduk Kotabaru yang wajib ber KTP tersebut dapat dimuwujudkan dengan mudah.

Kendala dalam merealisasikan target tersebut adalah, minimnya peralatan untuk melakukan perekaman E-KTP, kondisi geografis daerah yang terdiri dari kepulauan, dan infrastruktur atau transportasi.

Sebagian besar peralatan untuk mendukung program E-KTP di 21 kecamatan rusak, sehingga petugas di kecamatan tidak bisa melakukan perekemanan, sehingga perekaman terfokus di Kantor Badukcapil Kotabaru.

Saat ini alat perekaman yang masih bisa dipakai dua unit di Pulaulaut Utara, satu unit di Pulaulaut TImur, dan dua unit (Online) serta tiga unit (Offline) yang ada di Badukcapil.

Selain alat perekaman yang terbatas, jarak Kantor Badukcapil yang berada di ibukota Kabupaten Kotabaru dengan daerah kecamatan yang jauh dan sulit ditempuh menjadi kendala utama penuntasan program e-KTP.

Akibat jarak jauh tersebut warga terpaksa harus mengeluarkan dana ratusan ribu rupiah untuk biaya transportasi, hanya untuk mengurus identitas pribadi tersebut.

Untuk membantu meringankan beban masyarakat yang belum memiliki KTP, Badukcapil memprogramkan untuk terus merazia dan menyasar warga yang tinggal di daerah serta pulau-pulau terpencil.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016