Wakil Ketua DPRD Banjarbaru, Kalimantan Selatan Taufik Rachman mengapresiasi pembangunan tugu titik nol kilometer yang sarat dengan nilai dan makna sejarah berdirinya Kota Banjarbaru.
 
"Kami mengapresiasi karena tugu titik nol kilometer menjadi simbol sejarah berdirinya Kota Banjarbaru sejak awal diperjuangkan hingga menjadi ibukota Provinsi Kalsel," ujarnya di Banjarbaru, Senin.
 
Menurut Taufik, selain sarat dengan nilai dan makna sejarah, letak tugu titik nol kilometer yang strategis di tepi ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 34 Banjarbaru itu menjadi daya tarik bagi masyarakat luar.
 
Diharapkan, tugu yang dibangun dengan konsep modern itu mampu menjadi ikon baru tempat wisata yang dimiliki Banjarbaru khususnya di ruang publik seperti Lapangan Dr Murdjani dan Kawasan Minggu Raya.
 
"Apalagi letaknya berdekatan bahkan sejajar dengan kawasan publik yang sudah menjadi ikon Banjarbaru yakni Lapangan Dr Murdjani dan Kawasan Minggu Raya sehingga tugu titik nol juga ramai dikunjungi," ucapnya.
 
Taufik meminta seluruh masyarakat dan juga pengunjung ikut menjaga dan merawat fasilitas publik yang dibangun Pemkot Banjarbaru itu sehingga tetap nyaman dan bersih dikunjungi banyak orang.
 
"Kami minta warga Banjarbaru dan pengunjung ikut merawatnya karena sudah menjadi fasilitas umum yang harus dijaga bersama agar fungsinya bisa bertahan dalam waktu lama sebagai tempat wisata," ujarnya.
 
Sebelumnya, Wali Kota Banjarbaru Muhammad Aditya Mufti Ariffin mengatakan, pembangunan tugu titik nol kilometer mengukir sejarah baru bagi Banjarbaru yang telah menjadi ibukota provinsi.
 
"Tugu titik nol kilometer yang sudah selesai dibangun ini menjadi momen bersejarah yang menandai titik pusat geografis di Ibu Kota Kalsel," ujarnya pada peresmian tugu di Banjarbaru, Jumat (29/12/2023) malam.
 
Menurut Aditya, tugu yang dibangun diatas lahan seluas 327 meter per segi itu menjadi simbol pengingat mengenang dan menghargai sejarah berdirinya Banjarbaru yang menjadi kota administratif pada 1999.
 
Disebutkan, bangunan tugu terdapat ornamen yang menggambarkan perjalanan Banjarbaru dilengkapi replika daun Bangkal, pintu lorong waktu mengungkap sejarah bagi perjalanan kota berjuluk Idaman itu.
 
"Bangunan tugu dengan ornamen yang menggambarkan sejarah awal mula Kota Banjarbaru diharapkan menjadi pengingat bagi generasi muda sehingga mereka mengetahui bagaimana sejarahnya," ucap dia.
 
Ditekankan, tugu titik nol kilometer juga merupakan bentuk terima kasih atas jasa pada penggagas berdirinya Kota Banjarbaru sehingga seluruh masyarakat diminta menjaga dan merawatnya agar terpelihara baik.
 
Aditya juga menuturkan, di bagian tengah tugu dibuat plakat bertulis "Wabul Sawi" akronim dari Bahasa Banjar "Wani Baidabul Sanggup Menggawi (Berani berniat berani mengerjakan).
 
"Makna Wabul Sawi itu sejatinya harus tertanam dalam sanubari generasi muda. Artinya apa yang sudah diniatkan maka harus berani dilaksanakan apa pun resiko yang menghadang," tegas Aditya.
 
 

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024