Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama setempat menggelar pertemuan tokoh kerukunan agama untuk memperkuat moderasi beragama guna menangkal penyebaran paham radikalisme.

“Penguatan moderasi beragama ini untuk mengimplementasikan nilai-nilai wawasan kebangsaan, meningkatkan toleransi, dan anti kekerasan,” kata Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sekretariat Daerah (Setda) Kalimantan Selatan Sulkan di Banjarbaru, Kamis.

Baca juga: BNPT sebut indeks potensi radikalisme Kalsel membaik

Ia menyebutkan sikap yang terkandung dalam nilai moderasi beragama mampu menjauhkan diri dari tindakan kekerasan dalam praktik beragama.

“Moderasi beragama adalah solusi untuk meredam sentimen negatif dari paham terorisme, radikalisme, dan ujaran kebencian antar umat beragama,” ucapnya.

Sulkan menjelaskan di Kalimantan Selatan terdapat beragam agama, suku, dan kelompok. Kendati mayoritas pemeluk agama Islam, tetapi juga menerima dan mengakui keberadaan pemeluk agama lainnya seperti yang dijamin oleh UUD 1945.

Dia menuturkan dalam menyebarkan wawasan agama kepada umat masing-masing, harus disisipkan pesan-pesan perdamaian untuk menjaga persatuan dan kesatuan agar tetap utuh.

Baca juga: Kalsel Kriminal kemarin, penangkapan ketua gangster dan pencegahan radikalisme

Menurut Sulkan, nilai yang terkandung dalam agama tidak boleh disalahgunakan oleh pihak manapun karena dikhawatirkan akan menimbulkan perpecahan antar umat beragama.

Oleh karena itu, dia berharap semangat Bhinneka Tunggal Ika terus menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, dan tentunya para tokoh agama beserta pemerintah tetap komitmen untuk mengawal perdamaian demi menjaga keharmonisan di tengah keberagaman.

“Kita harus hadir untuk merawat nilai-nilai toleransi agar suasana antar umat beragama tetap sejuk,” ujar Sulkan.

Baca juga: Satgaswil Kalsel Densus 88 berikan pencegahan radikalisme dikalangan pelajar

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023