Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Dari pemantauan Citra Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) maupun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) selama satu bulan ini ditemukan tujuh titik api di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Masing-masing titik api ditemukan di dalam kawasan hutan lindung, hutan produksi, maupun Areal Peruntukkan Lainnya (APL) jelas salah satu anggota polisi hutan Yandi Sa`ban di Tanjung, Kamis.

"Titik api yang ditemukan dalam kawasan hutan lindung yakni di Kecamatan Muara Uya yang terpantau melalui BMKG dan sisanya tersebar di hutan produksi maupun areal peruntukkan lainnya," jelas Yandi.

Selanjutnya kawasan hutan produksi yang terdeteksi adanya dua titik api yakni di Kecamatan Upau sedangkan empat titik api ditemukan di Areal Peruntukkan Lainnya (APKL) di Kecamatan Murung Pudak, Upau, Haruai, dan Benua Lawas.

Yandi menambahkan sebelumnya satu titik api juga ditemukan di Kecamatan Murung Pudak pada Maret 2016 namun berada di luar kawasan hutan.

Jumlah titik api yang ditemukan di Kabupaten Tabalong tahun ini memang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 26 titik yang tersebar di Kecamatan Murung Pudak, Upau, Jaro dan Bintang Ara.

Terpisah Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP Kabupaten Tabalong Heryadi mengatakan pihaknya terus melakukan kegiatan pemantauan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Namun diakuinya keterbatasan personil dan peralatan penanggulangan kebakaran hutan menyebabkan penanganan belum optimal.

"Jumlah polisi hutan di Tabalong saat ini masih kurang dibanding luas kawasan hutan yang tersebar di wilayah utara, Selatan maupun tengah termasuk peralatan penanggulangan bencana kebakaran juga masih terbatas namun kegiatan pemantauan terus kita lakukan," jelas Heryadi.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016