Tuan Guru Haji Madyan Noor Mar'ie dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin mengajak kaum Muslim terutama jamaah masjid tersebut untuk membiasakan baca Al Qur'an tiap hari.

"Karena satu huruf Al Qur'an, Allah ganjar dengan satu kebaikan," ujar Tuan Guru Madyan dalam pengajian rutin di Masjid Assa'adah tersebut tiap Rabu malam (manakala tidak berhalangan).

Ia menambahkan, hal lain yang cukup menarik yaitu manakala orang rajin membaca Al Qur'an, selain rezekinya Allah murahkan, juga kitab suci umat Islam tersebut akan memberi perlindungan di tengah Mahsyar saat alam akhirat kelak.

"Beruntunglah orang yang mendapatkan perlindungan Al Qur'an di tengah Mahsyar. Sebab ketika itu terjadi kedahsyatan kehuru-haraan dan setiap orang 'nabsi-nabsi' (aku-aku, ikam-ikam - menonjolkan individualis)," tambahnya.

Terkait rajin membaca Al Qur'an, dia mencontohkan seorang temannya asal Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) yang tinggal di Jakarta, tiap dua tahun memiliki mobil baru, dan orang mengajak umrah antri.

mengutip Hadits Rasulullah Muhammad SAW, pada kesempatan ceramah di Masjid Assa'adah itu, Tuan Guru mengatakan, bahwa barang siapa menolong seorang mukmin dalam kesulitan, Allah lepaskan kesusahan di hari kiamat.

Selain itu, barang siapa mempermudah orang dalam kesulitan, Allah akan mudahkan rezeki di dunia dan akhirat, ujar mantan Ketua Persatuan Qari/Qariah DKI Jakarta tersebut.

Tuan Guru Haji Madyan Noor Mar'ie saat tausiyah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, Rabu (6/12/23) malam. (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 

Tuan Guru yang lama menimba ilmu agama di Mekah Madinah Arab Saudi bergelar "Lc" dan "MA" itu mengatakan, barang siapa menutupi "aib" atau kemaluan orang lain, Allah akan menutup aibnya di dunia akhirat.

Begitu pula, barang siapa pergi untuk menuntut ilmu seperti menghadiri pengajian, orang tersebut Allah permudah menuju surga, tambah keponakan H Idham Chalid - mantan Wakil Perdana Menteri (, Waperdam) masa Presiden Soekarno itu.

"Oleh karenanya 'dihahatiakan' (jadikan perhatian) atau sempatkan dalam menuntut ilmu agama khususnya," demikian Madyan Noor Mar'ie.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023