Warga Desa Muara Uri Kecamatan Hampang mengharapkan perhatian dari Bupati Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan Sayed Jafar Al Idrus dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur desa setempat.

"Kami berharap kepada pemerintah daerah khusunya Bupati Kotabaru dapat membangun atau membuka akses jalan dari RT 2 Dusun Juhubincatan menuju RT 4 Dusun Manggun Desa Muara Uri Kecamatan Hampang agar masyarakat setempat tidak terisolir," kata salah satu Guru SDN Induk Muara Uri Kecamatan Hampang Dul Latif, di Batulicin Rabu.

Dia mengatakan, dua dusun itu lokasinya sangat jauh dari desa induk atau Desa Muara Uri. Untuk menuju dusun tersebut memerlukan waktu sekitar sepuluh jam perjalanan yang hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.

Selama ini belum ada akses jalan yang memadai untuk dilintasi kendaraan bermotor, warga setempat hanya mengandalkan jalan setapak seukuran manusia, karena jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor tidak memungkinkan.

Jadi secara terpaksa warga Dusun Juhubincatan dan Dusun Manggun kalau hendak berurusan ke Kota Kecamatan memerlukan waktu berhari-hari mengingat lamanya perjalanan akibat infrastruktur yang tidak memadai.
Jembatan darurat yang terbuat dari bambu untuk menghubungkan Dusun Manggun menunju Desa Muara Uri Kecamatan Hampang (ANTARA/HO Dul Latif)

Dul Latif yang bertugas di SDN Muara Uri Kelas Jauh juga mengakui, sulitnya akses menuju Dusun Mangun juga diperparah dengan tidak tersedianya jembatan yang menghubungkan dua dusun tersebut menuju desa induk karena terpisah oleh sungai.

"Lebar sungai itu kurang lebih mencapai 50 meter, agar masyarakat lebih mudah untuk melintas para warga setempat membangun jembatan darurat dari bambu yang di ikat menggunakan kawat baja," terang Dul.

Jumlah penduduk yang tinggal di dusun itu awas kurang lebih mencapai 40 kepala keluarga (KK) atau kurang lebih mencapai 200 jiwa. Pekerjaan mereka mayoritas sebagai pekebun dan petani.

Kebun yang mereka kelola berupa kemiri, kayu manis dan coklat, hasilnya dibawa ke desa induk yang dekat dengan Kota Kecamatan Hampang untuk dijual atau ditukar dengan kebutuhan pokok lainnya.

Hasil kebun mereka dibawa dengan cara dipukul atau mengandalkan tenaga manusia, bahkan disaat kondisi hujan mereka harus bermalam di tengah perjalanan dengan memasang tenda karena perjalanan cukup jauh.

Warga Dusun Juhubincatan dan Dusun Manggun Desa Muara Uri sangat mengharapkan perhatian pemerintah agar dapat merealisasikan pembangunan jalan di kampung itu.

Pasalnya lanjut Dul, sebagian besar warga  setempat mulai tidak mampu lagi membawa hasil kebun untuk dijual ke kota kecamatan dengan cara dipikul karena faktor usia.

"Jika pembangunan jalan yang menghubungkan dua dusun tersebut cepat terealisasi maka para warga dapat membawa hasil kebun menggunakan kendaraan bermotor dengan mudah dan lebih cepat," tuturnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023