Manajemen Angkasa Pura I melakukan aksi penanaman 100 bibit mangrove rambai di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan yang menjadi tempat hidup habitat bekantan sebagai maskot fauna di provinsi itu.
"Kami pilih jenis pohon rambai untuk ditanam di kawasan Pulau Curiak karena varietas ini adalah makanan utama bekantan," kata General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor Dony Subardono di Marabahan, Selasa.
Baca juga: Pulau Curiak dilengkapi ecolodge dukung wisata bekantan di situs Geopark Meratus
Diharapkan 100 bibit pohon yang ditanam itu dapat menyumbang kelangsungan hidup bekantan di masa depan yang statusnya terancam punah akibat alih fungsi lahan.
Pada kesempatan itu, Dony juga menyerahkan bantuan tanggung jawab sosial dari Angkasa Pura I senilai Rp50 juta.
Bantuan itu rencananya digunakan untuk pembangunan spot edukasi di Pulau Curiak yang menjadi wilayah ekowisata yang dikelola oleh Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI).
Dony menyatakan bekantan sebagai satwa endemik Kalimantan harus dijaga kelestariannya dan salah satu wujud kepedulian nyatanya Angkasa Pura I turut serta dalam pembangunan Pulau Curiak sebagai pusat riset bekantan yang merupakan jenis monyet dengan hidung besar dan rambut berwarna cokelat kemerahan.
Baca juga: Selamatkan mangrove rambai demi Bekantan
Sementara Ketua Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Amalia Rezeki menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kepedulian Angkasa Pura I yang selama ini terus mendukung upaya konservasi bekantan di Pulau Curiak.
"Hari ini terbilang spesial lantaran kedatangan Pak Dony dan tim juga bersamaan dengan kehadiran dari 16 mahasiswa Newcastle University, Australia dalam program summer course untuk bersama-sama melakukan penanaman bibit mangrove di Pulau Curiak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Kami pilih jenis pohon rambai untuk ditanam di kawasan Pulau Curiak karena varietas ini adalah makanan utama bekantan," kata General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor Dony Subardono di Marabahan, Selasa.
Baca juga: Pulau Curiak dilengkapi ecolodge dukung wisata bekantan di situs Geopark Meratus
Diharapkan 100 bibit pohon yang ditanam itu dapat menyumbang kelangsungan hidup bekantan di masa depan yang statusnya terancam punah akibat alih fungsi lahan.
Pada kesempatan itu, Dony juga menyerahkan bantuan tanggung jawab sosial dari Angkasa Pura I senilai Rp50 juta.
Bantuan itu rencananya digunakan untuk pembangunan spot edukasi di Pulau Curiak yang menjadi wilayah ekowisata yang dikelola oleh Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI).
Dony menyatakan bekantan sebagai satwa endemik Kalimantan harus dijaga kelestariannya dan salah satu wujud kepedulian nyatanya Angkasa Pura I turut serta dalam pembangunan Pulau Curiak sebagai pusat riset bekantan yang merupakan jenis monyet dengan hidung besar dan rambut berwarna cokelat kemerahan.
Baca juga: Selamatkan mangrove rambai demi Bekantan
Sementara Ketua Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Amalia Rezeki menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kepedulian Angkasa Pura I yang selama ini terus mendukung upaya konservasi bekantan di Pulau Curiak.
"Hari ini terbilang spesial lantaran kedatangan Pak Dony dan tim juga bersamaan dengan kehadiran dari 16 mahasiswa Newcastle University, Australia dalam program summer course untuk bersama-sama melakukan penanaman bibit mangrove di Pulau Curiak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023