Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Barabai, Kalimantan Selatan (Kalsel), menskrining gejala dan intervensi melalui Chest X-Ray bagi warga binaan guna memutus penularan penyakit tuberculosis (TBC).

“Kami melaksanakan kegiatan Active Scan Finding (ASF) tuberculosis dalam waktu dua hari bagi warga binaan,” kata Kepala Rutan Kelas IIB Barabai Gusti Iskandarsyah di Hulu Sungai Tengah, Kalsel, Jumat.

Baca juga: Mantan Kadistan Balangan ditahan diduga korupsi Rp3,5 miliar

Ia menuturkan kegiatan ASF TBC melibatkan tim medis Rutan Kelas IIB Barabai, pendamping dari Kanwil Kemenkumham Kalsel, Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Puskesmas Barabai, serta Tim Vendor X-Ray Tirta Medical Center (TMC).

“Hari ini (24/11), kami memeriksa 150 warga binaan, dan besok sekitar 94 orang lagi. Hasil pemeriksaan sementara, ada 12 warga binaan terindikasi penyakit TBC,” ucapnya.

Dia menyebutkan 12 orang warga binaan yang terindikasi penyakit TBC akan dilakukan pengambilan sampel dahak untuk diperiksa di laboratorium. Jika terkonfirmasi penyakit TBC, selanjutnya segera dilakukan pengobatan dan langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi penularan pada warga binaan lain.

Gusti mengatakan pihaknya segera menindaklanjuti terkait temuan warga binaan yang terindikasi atau yang positif mengidap penyakit TBC, dan akan menyiapkan kamar khusus untuk perawatan. Kemudian bekerja sama dengan Dinas Kesehatan kabupaten setempat untuk pengobatan hingga sembuh total.

Setelah pemeriksaan terhadap warga binaan, Rutan Barabai mengambil langkah-langkah pencegahan lainnya, seperti peningkatan kebersihan dan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan.

Baca juga: 182 narapidana Rutan Barabai terima remisi pada HUT Ke-78 RI

Tim medis dari Tirta Medical Center dr. Angga Kaharap selaku pelaksana pemeriksaan mengatakan kegiatan skrining aktif melalui pemeriksaan rontgen dada dilakukan untuk mendeteksi gejala TBC pada warga binaan.

Dia mengungkapkan TBC merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri pada paru-paru dengan gejala batuk yang berlangsung selama dua pekan, demam, nyeri pada dada, berkeringat pada malam hari, dan penurunan berat badan.

Sub Koordinator P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Hendra Surya menambahkan dengan adanya kegiatan tersebut, sangat membantu pihak pemerintah daerah untuk melakukan deteksi dini penyebaran TBC di Rutan Barabai.

“Kegiatan deteksi dini ini sebagai upaya lebih cepat, daripada menunggu pemeriksaan hingga ada orang yang mengalami gejala TBC,” ujar dia.

Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel Faisol Ali mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Rutan Kelas IIB Barabai. Hal ini menunjukkan komitmen Rutan Barabai untuk memprioritaskan kesehatan sebagai bagian integral dari upaya rehabilitasi dan perlindungan bagi warga binaan.

Baca juga: Kanwil Kemenkumham resmikan bengkel minipas karoseri di Rutan Barabai

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023