Kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi, melemah sebesar 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp15.563 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.553 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan sentimen penggerak rupiah terhadap dolar AS masih soal ekspektasi pasar mengenai kebijakan suku bunga acuan AS ke depan.
“Dari notulen rapat terakhir, The Fed terindikasi tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga karena The Fed membutuhkan data terbaru yang menunjukkan bahwa inflasi AS sulit turun. The Fed juga belum membuka kemungkinan pemangkasan karena inflasi AS masih belum turun mencapai target dua persen,” ungkap dia ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Jika mengikuti perkembangan semalam, dolar AS mengalami penguatan terhadap mata uang dunia dan berpotensi menguat terhadap nilai tukar di pasar Asia dan emerging market termasuk rupiah.
“Indeks dollar AS menguat ke area 103,80 lagi malam ini setelah sempat melemah ke kisaran 103,59 di pasar Asia tadi,” katanya.
Di sisi lain, survei CME FedWatch Tool menunjukkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang berkembang karena pasar melihat inflasi AS menurun kendati belum mencapai target. Hal ini dinilai dapat mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
Baca juga: Rupiah Kamis pagi melemah jadi Rp15.610
Baca juga: Harga emas Antam turun jadi Rp1,095 juta per gram
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan sentimen penggerak rupiah terhadap dolar AS masih soal ekspektasi pasar mengenai kebijakan suku bunga acuan AS ke depan.
“Dari notulen rapat terakhir, The Fed terindikasi tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga karena The Fed membutuhkan data terbaru yang menunjukkan bahwa inflasi AS sulit turun. The Fed juga belum membuka kemungkinan pemangkasan karena inflasi AS masih belum turun mencapai target dua persen,” ungkap dia ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Jika mengikuti perkembangan semalam, dolar AS mengalami penguatan terhadap mata uang dunia dan berpotensi menguat terhadap nilai tukar di pasar Asia dan emerging market termasuk rupiah.
“Indeks dollar AS menguat ke area 103,80 lagi malam ini setelah sempat melemah ke kisaran 103,59 di pasar Asia tadi,” katanya.
Di sisi lain, survei CME FedWatch Tool menunjukkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang berkembang karena pasar melihat inflasi AS menurun kendati belum mencapai target. Hal ini dinilai dapat mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
Baca juga: Rupiah Kamis pagi melemah jadi Rp15.610
Baca juga: Harga emas Antam turun jadi Rp1,095 juta per gram
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023