Kandangan (Antaranews Kalsel) - Polres Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, terus melakukan patroli ke beberapa daerah rawan kebakaran hutan dan lahan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekaligus mengantisipasi adanya titik api di daerah rawan pembakaran lahan pertanian.


Kapolres Hulu Sungai Selatan (HSS) Sukendar Eka Restyan Putra di Kandangan Rabu mengatakan, sosialisasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan sangat penting untuk terus dilakukan guna mengantisipasi bencana kabut asap sebagaimana yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Sebelumnya, Kapolres juga melakukan pengecekan langsung ke beberapa Pos penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Daha Selatan dan beberapa daerah sekitar.

Pengecekan antara lain dilakukan di Pos Penanggulangan Karhutla di Jalan Lingkar Selatan di depan balai Desa Tumbukan Banyu Kecamatan Daha Selatan.

Selain itu, Kapolres juga melihat kesiapan PT SAM, salah satu perusahaan perkebunan sawit di daerah tersebut, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sekitar perusahaan.

Kapolres juga mengecek Menara Pantau PT SAM, untuk memudahkan petugas mengetahui titik api dan tindakan apa yang harus dilakukan.

Komandan Korem 101/Antasari Kolonel Kav Yanuar Adil mengungkapkan, ditingkat provinsi telah dibentuk sektor pemadaman kebakaran dan lahan, yaitu sektor satu meliputi wilayah Barito Kuala hingga Kabupaten Kotabaru dan sektor dua, meliputi Kabupaten Tapin hingga Kabupaten Tabalong.

Masing-masing sektor, tambah dia, akan disiapkan sekitar seribu orang anggota tim gabungan, mulai dari TNI, Polri, Manggala Agni dan lainnya, yang masuk dalam anggota tim terpadu.

"Jumlah itu untuk provinsi, sedangkan kabupaten masing-masing juga menyiapkan dan membangun Posko," katanya.

Salah satu wilayah yang akan menjadi perhatian oleh tim adalah wilayah di sekitar Bandara Syamsudin Noor. Beberapa tahun terakhir, kebakaran lahan di sekitar wilayah tersebut, selalu mengganggu penerbangan dan perekonomian di daerah ini.

Menurut Yanuar, pihaknya akan memaksimalkan pemadaman dengan melalui jalur darat, selama lokasi yang terbakar bisa dijangkau oleh mobil dan peralatan darat lainnya.

Kecuali tambah dia, wilayah kebakaran lahan jauh dan tidak memungkinkan untuk dijangkau dengan jalur darat, baru memanfaatkan "water boombing".

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016