Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ingin segera menyelesaikan pembangunan siring Sungai Martapura di Jalan RK Ilir kota setempat, yang total panjangnya sekitar 600 meter.

Menurut Kepala Dinas Sumberdaya Air dan Drainase Kota Banjarmasin Ir Muryanta, Selasa, siring sungai yang mulai dikerjakan pada 2014 ini sudah terealisasi sekitar 360 meter, selain dari dana APBD kota, juga dibantu APBN melalui Balai Sungai.

Untuk APBD murni tahun ini, kata Muryanta, pembangunan siring sungai di Jalan RK Ilir ini dilanjutkan sepanjang 170 meter dengan anggaran sebesar Rp11 miliar, sisanya sudah diusulkan di APBD perubahan ini sebesar Rp3 miliar.

"Sisa siring sungai Martapura di jalan RK Ilir itu yang belum dibangun diantara jembatan RK Ilir dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), jaraknya sekitar 70 meter, kan sangat tanggung tidak diselesaikan, hingga kita ajukan saja anggarannya di APBD perubahan ini," paparnya.

Dikatakan Muryanta, pembangunan siring sungai di jalan RK Ilir ini terbilang cukup lancar, sebab tidak ada lagi kendala pembebasan lahan, karena sudah dibereskan sebelumnya oleh pemerintah kota.

Bagi pemerintah kota, ucap Muryanta, bangunan siring sungai di jalan RK Ilir yang berhadapan dengan siring sungai di Jalan RE Martadinata depan Balaikota Banjarmasin penting diselesaikan secepatnya karena menunjukkan wajah ibu kota provinsi ini.

Lagian, tutur dia, bangunan siring tersebut akan menunjang sektor kepariwisataan daerah ini, di mana akan dibuat sebaik mungkin untuk menjadi tempat yang nyaman bagi pengunjungnya.

"Rencananya, siring di sana itu akan dijadikan pusat kuliner khas makanan berbagai ikan, soalnya di sana ada tempat pelelangan ikan, jadi warga bisa memilih langsung ikan yang akan dipanggang atau dimasak," ujarnya.

Dibalik semua itu, ucap Muryanta, pembangunan siring sungai ini sebagai program revitalisasi sungai Martapura yang merupakan induk sungai di Kota Banjarmasin ini, di mana sekitar 120 anak sungai mengarah kemuaranya.

Diungkapkan Muryanta, program pembangunan siring sungai Martapura dimulai pada 2008 dengan total panjang yang sudah dikerjakan sekitar enam kilometer dari target tujuh kilometer, yakni, 3,5 kilometer seberang menyeberang dari jembatan Pasar Lama ke jembatan RK Ilir.

"Sejauh ini sudah menelan anggaran Rp200 miliar, di mana bantuan pusat sangat besar mencapai sekitar Rp120 miliar," tuturnya.

Dinyatakan dia, sebenarnya target penyelesaian pembangunan siring ini awalnya sekitar 25 tahun, namun berkat perhatian semuanya, yakni, dari pemerintah provinsi dan pusat, hingga bisa menjadi cepat ini.

"Karena sungai Martapura menjadi ikon pariwisata kota kita, maka pembenahannya dilakukan dengan sebaik-baiknya, dan saat ini sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat," paparnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016