Banjarmasin, Antaranews Kalsel - Manajemen Bank Kalsel menggelar sosialisasi Transformasi BPD untuk mendorong perbankan milik masyarakat Kalimantan Selatan tersebut lebih kuat, Kompetitif dan kontributif bagi pembangunan daerah.
BPD di Indonesia masih dipandang sebagai bank kelas dua, karena diangap masih memiliki kelemahan secara strukturaldan substansial terkait permodalan, GCG, kompetensi SDM, kualitas pelayanan dan masalah lainnya.
"Sosialisasi kepada stakeholder Bank Kalsel untuk menyamakan persepsi pentingnya Transformasi BPD untuk kemajuan perusahaan dan pembangunan daerah," kata Direktur Bisnis H. Supian Noor saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan..
Sosialisasi Transformasi BPD kepada seluruh stakeholder dan manajemen Bank Kalsel digelar di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa (30/8) mendatang.
Dalam sosialisasi tersebut rencananya dihadiri Gubernur Kalsel, Walikota dan Bupati sebagai pemegang saham Bank Kalsel. Disamping Ketua DPRD dan Ketua Komisi III DPRD Kalsel dan Kota atau Kabupaten, pejabat terkait di tingkat provinsi dan kota tau kabupaten, akademisi dan manajemen perusahaan.
Transformasi BPD merupakan program OJK bersama Asosiasi Perbankan Daerah (Asbanda) untuk membenahi kelemahan-kelemahan tersebut dengan visi "Menjadi Bank yang berdaya saing tinggi dan kuat serta berkontribusi bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan."
Dalam sosialsasi tersebut akan menghadirkan empat narasumber yang akan memberikan paparan terkait Transformasi BPD yaitu Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Nelson Tampubolon, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK Heru Kristiyana, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek dan Ketua Umum Asbanda Kresno Sediarsi.
Pelaksanaan Transformasi BPD merupakan inisiatif strategis yang berdampak besar dan memberikan kontribusi kepada stakeholder BPD, terutama mendukung perekonomian daerah dan memperkuat sistem perbankan nasional.
Sosialisasi bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih konprehensif mengenai pelaksanaan Transformasi BPD kepada stakeholder, menyamakan persepsi kepada seluruh stakeholder, dan meraih dukungan dari pemegang saham dan stake holder untuk kelancaran pelaksanaan Transformasi BPD untuk kemajuan Bank Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
BPD di Indonesia masih dipandang sebagai bank kelas dua, karena diangap masih memiliki kelemahan secara strukturaldan substansial terkait permodalan, GCG, kompetensi SDM, kualitas pelayanan dan masalah lainnya.
"Sosialisasi kepada stakeholder Bank Kalsel untuk menyamakan persepsi pentingnya Transformasi BPD untuk kemajuan perusahaan dan pembangunan daerah," kata Direktur Bisnis H. Supian Noor saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan..
Sosialisasi Transformasi BPD kepada seluruh stakeholder dan manajemen Bank Kalsel digelar di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa (30/8) mendatang.
Dalam sosialisasi tersebut rencananya dihadiri Gubernur Kalsel, Walikota dan Bupati sebagai pemegang saham Bank Kalsel. Disamping Ketua DPRD dan Ketua Komisi III DPRD Kalsel dan Kota atau Kabupaten, pejabat terkait di tingkat provinsi dan kota tau kabupaten, akademisi dan manajemen perusahaan.
Transformasi BPD merupakan program OJK bersama Asosiasi Perbankan Daerah (Asbanda) untuk membenahi kelemahan-kelemahan tersebut dengan visi "Menjadi Bank yang berdaya saing tinggi dan kuat serta berkontribusi bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan."
Dalam sosialsasi tersebut akan menghadirkan empat narasumber yang akan memberikan paparan terkait Transformasi BPD yaitu Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Nelson Tampubolon, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK Heru Kristiyana, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek dan Ketua Umum Asbanda Kresno Sediarsi.
Pelaksanaan Transformasi BPD merupakan inisiatif strategis yang berdampak besar dan memberikan kontribusi kepada stakeholder BPD, terutama mendukung perekonomian daerah dan memperkuat sistem perbankan nasional.
Sosialisasi bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih konprehensif mengenai pelaksanaan Transformasi BPD kepada stakeholder, menyamakan persepsi kepada seluruh stakeholder, dan meraih dukungan dari pemegang saham dan stake holder untuk kelancaran pelaksanaan Transformasi BPD untuk kemajuan Bank Kalsel.
Editor : Herry Murdy Hernawam
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016