Kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah 0,07 persen atau 11 poin menjadi Rp15.727 dari sebelumnya Rp15.716 per dolar AS.


Analis pasar mata uang Lukman Leong berpendapat, pelemahan rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi faktor eksternal menyusul data penjualan ritel AS lebih baik dari perkiraan.

“Penjualan ritel AS naik 0,7 persen month to month dengan ekspektasi 0,3 persen, naik 3,8 persen year on year dengan ekspektasi 1,5 persen,” ujar dia

Selain itu, pelemahan rupiah turut dipengaruhi pernyataan hawkish pejabat The Fed Neel Kashkari yang melonjakkan imbal hasil obligasi AS. 

Dia juga menyinggung perihal inflasi AS yang masih tinggi. 

Sementara pada penutupan perdagangan Selasa (17/10), rupiah menguat sebesar 0,03 persen atau 5 poin menjadi Rp15.716 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.721 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan bahwa dolar AS berayun dalam kisaran yang ketat karena pasar mengamati perkembangan di Timur Tengah.

Para pedagang turut bersiap untuk serangkaian pidato pejabat bank sentral AS pekan ini yang dipimpin oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk mengukur prospek kebijakan moneter.

Baca juga: Efek serangan Israel, rupiah melemah 15.708 per dolar AS
Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah jadi Rp15.728 per dolar AS
Baca juga: Emas Antam kembali naik jadi Rp1.088.000 per gram

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto



 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023