Pemerintah Kabupaten Tapin adakan kemah wisata di Goa Batu Hapu yang merupakan salah satu situs Geopark Meratus di Kalimantan Selatan. 

Pj Bupati Tapin Syarifuddin mengungkapkan acara tersebut adalah salah satu upaya mempercepat meningkatkan pariwisata di daerah yang berorientasi pada ekonomi masyarakat. 

"Di Kabupaten Tapin trend wisata alam yang menjadi pilihan adalah Batu Hapu yang merupakan situs Geopark Meratus," ujarnya di Rantau, Selasa.

Syarifuddin mengungkapkan untuk mendukung geosite purba ini lebih baik harus ada program-program khusus untuk kawasan wisata Batu Hapu yang berbeda di Des Batu Hapu, Kecamatan Hatungun itu. 

Baca juga : Eksistensi Gua Batu Hapu situs geologi purba di Kalsel

"Beberapa komponen utama perlu menjadi perhatian untuk menarik minat wisatawan berkunjung," ungkapnya. 

Komponen itu, kata Syarifuddin, agar memberikan kenyamanan bagi wisatawan menikmati alam dan budaya, maka perlu ada sistem transportasi, akomodasi, atraksi wisata, fasilitas layanan hingga informasi yang baik. 

"Promosi wisata tak kalah penting juga," ungkapnya. 

Terkait program kemah wisata yang melibatkan seluruh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) hingga penggiat wisata ini juga diniatkan untuk percepatan peningkatan pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun nasional di destinasi Geopark Meratus. 

Pemandu wisata Gua Batu Hapu Subianto mengatakan kegiatan semacam kemah wisata yang diadakan Pemkab Tapin ini baru pertama kali ada di Batu Hapu. 

"Tentunya kegiatan semacam ini sangat baik untuk kemajuan wisata Batu Hapu," ujarnya. 

Pada hari hari tertentu, kata Subianto, misalnya Sabtu, Ahad atau hari libur kunjungan wisatawan rata-rata mencapai angka ratusan. 

"Untuk tiket masuk kita patok dengan harga Rp5.000, bagi dua dengan pemerintah daerah. Apabila meminta pendamping untuk susur gua tidak kita patok tarif, sukarela wisatawan saja," ujarnya. 

Daya tarik wisatawan datang ke Batu Hapu, kata Subianto, mungkin karena adanya batuan kars yang berbentuk unik, yaitu stalaktit dan stalagmit. 

"Yang paling terkenal di Batu Hapu yaitu adanya titik ray of light (rol), yaitu cahaya matahari yang tembus dari langit langit gua masuk menembus ke lantai. Biasanya terjadi pada saat matahari berada di atas sekitar jam 12 sampai jam 1 siang," ujarnya. 

Dari catatan Badan Pengelolaan (BP) Geopark Meratus, Goa Batu Hapu merupakan salah satu dari 74 geosite di Kalsel yang saat ini diperjuangkan agar diakui dunia.

BP Geopark Meratus menyebut Goa Batu Hapu di Kecamatan Hatungun tersebut, secara geologi berada di kawasan cekungan Barito, yaitu formasi berai yang berumur oligosen-miosen awal (16-36,5 juta tahun yang lalu). 
 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023