Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Masyarakat diharapakan mewaspadai  gerakan ISIS di Kalimantan Selatan.

Mantan Anggota Jamaah Islamiah yang pernah melakukan operasi terorisme bersama Dulmatin di Aceh ,  Mukhtar Khairi  saat menjadi narasumber Dialog Pencegahan Terorisme Bidang Sosial Budaya yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Kalsel mengatakan,  dirinya mendapatkan nama baru Umar dari Dulmatin.

Menurut dia, beberapa ciri ISIS yang mesti di waspadai antara lain, melakukan pengajian ekslusif secara sembunyi-sembunyi, materi kajian yang dibahas monoton karena sifatnya doktrinisasi.

Bagi ISIS seorang kafir halal dibunuh dan hartanya boleh di rampas, bagi mereka Islam adalah mereka (Egois), mudah memvonis orang munafik, haram mengikuti olahraga yang berasal dari dunia barat karena peraturan yang dibuat oleh kaum non muslim.

"Apabila masyarakat menemui hal tersebut sebaiknya masyarakat melaporkannya ke pihak berwenang," kata Mukhtar Khairi.

Sementara Direktur Pencegahan BNPT RI Kombe. Pol. Drs. Hamidin berharap, media tidak menayangkan dan memberitakan tokoh terorisme secara berelebihan, karena hal tersebut justru  memperbesar gerakan terorisme atas nama agama ini, teroris menadi besar karena media.

"Saya berharap media, tidak justru membesar-besarkan berita terorisme, terutama tokohnya, karena membuat mereka menjadi terkenal dan memiliki pengaruh yang lebih kuat," kata Hamidin.

BNPT RI telah melakukan beberapa langkah pencegahan gerakan terorisme di Indonesia seperti penegakan hukum, kerjasama dengan berbagai pihak hingga deradikalisasi dan rehabilitasi bagi mantan anggota teroris.

Sementara Ketua BNPT Kalsel Hermansyah Manaf berharap kearifan lokal Kalsel mampu mencegah paham-paham radikal masuk ke Kalimantan Selatan.

"Kalsel tidak boleh lengah, seluruh elemen masyarakat harus waspada karena potensinya pasti ada," kata Hermansyah Manaf.

"Kalau ada hal yang berbeda atau aneh segera laporkan," tambah Hermansyah.

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Herry Murdy Hernawam


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016