Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Prof. Irfan Idris mengatakan perlunya meningkatkan daya tangkal generasi muda yang termasuk kelompok rentan menjadi korban dari paham radikal.

"Melakukan kontra radikalisme dan peningkatan daya tangkal menjadi upaya penting saat ini karena kelompok terorisme terindikasi menyasar generasi muda bahkan anak-anak Sekolah Dasar untuk disusupi paham radikal," kata Irfan di Banjarmasin, Jumat.

Baca juga: FKPT Kalsel matangkan pembentukan Satgas di kabupaten

Bahkan Irfan menyebut temuan BNPT jika indeks potensi radikalisme cenderung lebih tinggi di kalangan generasi muda termasuk juga perempuan.

Menurut Irfan, temuan itu menilik beberapa kasus aksi terorisme yang belakangan terjadi di Indonesia dengan melibatkan anak-anak dan sosok perempuan.

Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak turut serta menumbuhkan sikap toleransi serta cinta Tanah Air kepada generasi muda termasuk anak-anak sejak dini melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Baca juga: BNPT sebut mereka yang terpapar justru tidak paham radikalisme

Khusus kepada orang tua, Irfan mengingatkan agar memberikan pendampingan dan pengawasan terhadap penggunaan gawai pada anak lantaran banyak paham radikal disusupi melalui saluran internet dengan arus informasi di media sosial yang masif.

"Jangan menjerumuskan anak mendapatkan informasi negatif ketika orang tua membebaskan anak bermain ponsel pintar tanpa pengawasan," tutur Irfan.

Sementara Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan Aliansyah Mahadi mengatakan pihaknya secara intensif melaksanakan program bertajuk "Salam Anak Indonesia, Aku Bangga Jadi Anak Indonesia" yang diharapkan terus mengedukasi anak agar tumbuh jiwa nasionalisme sekaligus membentengi diri dari paham radikal.

Baca juga: BNPT dorong pemuda agen perdamaian menangkal perilaku intoleran

Pewarta: Firman

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023