Amuntai, (Antaranews,Kalsel) -Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Propinsi Kalimantan Selatan akan memberikan bimbingan dan pelatihan terhadap berbagai komunitas di desa agar terwujud desa pangan aman.


Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Kalsel, Rustyawati di Amuntai, Kamis mengatakan sudah sebanyak delapan desa di Kalsel yang sudah diberdayakan menjadi desa pangan aman.

"Tahun ini giliran Kabupaten HSU kita pilih sebanyak tiga desa yang akan diberdayakan menjadi desa pangan aman melalui pemberian bimbingan teknis kepada komunitas desa agar mengerti bagaimana memproduksi pangan yang aman," ujar Rustyawati.

Rustyawati mengatakan, pelaksanakan program desa pangan aman ini sudah memasuki tahun ketiga dan akan dievaluasi pada tahun kelima pelaksanaannya.

"Desa-desa pangan aman di Kalsel ini nanti akan dikirim mengikuti lomba ke tingkat nasional dan meraih juara nasional," katanya.

Sesuai visi Nawacita Presiden RI Joko Widodo yang menginginkan pembangunan dari daerah pinggiran dengan memberdayakan pembangunan di desa, maka keamanan pangan desa juga menjadi pokok perhatian pemerintah, salah satunya melalui BPOM.

Ia menjelaskan, tujuan program ini untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku komunitas yang ada didesa tentang keamanan pangan desa.

"Kita juga akan membantu kemampuan usaha pangan di desa agar mampu menerapkan pengetahuan pangan aman ini," katanya lagi.

Dijelaskan, masalah pangan merupakan hal mendasar dalam kehidupan manusia, namun dewasa ini banyak bahan pangan disekeliling masyarakat mengandung mikroorganisme, zat berbahaya dan sebagainya.

Rustyawati menambahkan, beberapa upaya sudah dilakukan pihak BPOM Banjarmasin selama dua tahun terakhir dalam melaksanakan program desa pangan aman ini yakni melakukan advokasi kepada pemerintah kabupaten/kota, melaksanakan bimbingan teknis bagi kader, melakukan survei tentang kebutuhan didesa untuk pangan dan melakukan bimtek bagi komunitas desa.

"Komunitas dimaksud yakni PKK Desa, pedagang, pelajar, organisasi kepemudaan, petani dan sebagainya.," terangnya


Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016