Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, berupaya meningkatkan cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif yang diberikan ibu setelah melahirkan bayinya hingga usia bawah lima tahun.
"Realisasi cakupan pemberian ASI ekslusif masih di bawah target sehingga kami akan meningkatkannya," ujar Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Ririen Nadjmi Adhani di Banjarbaru, Selasa.
Ia mengatakan, ASI merupakan minuman wajib untuk setiap bayi yang baru lahir dan memberikan manfaat yang sangat banyak baik untuk ibu maupun bayi terutama yang baru lahir.
Namun disayangkan, masih cukup banyak orang tua yang belum sadar pentingnya pemberian ASI untuk anak, padahal manfaat ASI�eksklusif sangat banyak bagi ibu dan anak.
"Manfaatnya baik dari segi ekonomi maupun kesehatan yakni meningkatkan kecerdasan, menambah kekebalan tubuh bayi, ibu lebih sehat dan mengurangi risiko kanker ovarium," ucapnya.
Menurut istri Wali Kota Nadjmi Adhani itu, pemkot melalui Dinas Kesehatan sudah melaksanakan sosialisasi motivator air susu ibu bagi kader posyandu dan kader serta pengurus PKK Banjarbaru.
"Sosialisasi penting karena membuat kader baik di posyandu maupun PKK bisa menyampaikan pentingnya ASI eksklusif yang wajib diberikan ibu baru melahirkan kepada anaknya," ujar dia.
Disebutkan, sosialisasi itu merupakan kegiatan yang diselenggarakan Pemkot Banjarbaru melalui Dinkes dalam mengisi peringatan pekan ASI sedunia tanggal 1 sampai 7 Agustus 2016.
"Peringatan pekan ASI sedunia ini menjadi momentum mendorong ibu menyusui dan meningkatkan kesehatan bayi di seluruh dunia terutama di Kota Banjarbaru," ujarnya.
Dikatakankan, hal itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 128 ayat (1) bahwa setiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan.
"Makanya, kami mengajak seluruh pihak untuk mendorong pemberian ASI dari ibu baru melahirkan kepada anaknya agar bisa mencetak generasi yang sehat dan cerdas," ujarnya.
Kepala Dinkes Kota Banjarbaru Agus Widjaja mengatakan, peserta sosialisasi terdiri dari kader posyandu sebanyak 20 orang dan kader PKK dari kecamatan dan kelurahan 25 orang.
"Tujuan sosialisasi memberi informasi kepada masyarakat tentang manfaat menyusui sampai umur 2 tahun agar anak sehat dan cerdas serta mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Realisasi cakupan pemberian ASI ekslusif masih di bawah target sehingga kami akan meningkatkannya," ujar Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Ririen Nadjmi Adhani di Banjarbaru, Selasa.
Ia mengatakan, ASI merupakan minuman wajib untuk setiap bayi yang baru lahir dan memberikan manfaat yang sangat banyak baik untuk ibu maupun bayi terutama yang baru lahir.
Namun disayangkan, masih cukup banyak orang tua yang belum sadar pentingnya pemberian ASI untuk anak, padahal manfaat ASI�eksklusif sangat banyak bagi ibu dan anak.
"Manfaatnya baik dari segi ekonomi maupun kesehatan yakni meningkatkan kecerdasan, menambah kekebalan tubuh bayi, ibu lebih sehat dan mengurangi risiko kanker ovarium," ucapnya.
Menurut istri Wali Kota Nadjmi Adhani itu, pemkot melalui Dinas Kesehatan sudah melaksanakan sosialisasi motivator air susu ibu bagi kader posyandu dan kader serta pengurus PKK Banjarbaru.
"Sosialisasi penting karena membuat kader baik di posyandu maupun PKK bisa menyampaikan pentingnya ASI eksklusif yang wajib diberikan ibu baru melahirkan kepada anaknya," ujar dia.
Disebutkan, sosialisasi itu merupakan kegiatan yang diselenggarakan Pemkot Banjarbaru melalui Dinkes dalam mengisi peringatan pekan ASI sedunia tanggal 1 sampai 7 Agustus 2016.
"Peringatan pekan ASI sedunia ini menjadi momentum mendorong ibu menyusui dan meningkatkan kesehatan bayi di seluruh dunia terutama di Kota Banjarbaru," ujarnya.
Dikatakankan, hal itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 128 ayat (1) bahwa setiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan.
"Makanya, kami mengajak seluruh pihak untuk mendorong pemberian ASI dari ibu baru melahirkan kepada anaknya agar bisa mencetak generasi yang sehat dan cerdas," ujarnya.
Kepala Dinkes Kota Banjarbaru Agus Widjaja mengatakan, peserta sosialisasi terdiri dari kader posyandu sebanyak 20 orang dan kader PKK dari kecamatan dan kelurahan 25 orang.
"Tujuan sosialisasi memberi informasi kepada masyarakat tentang manfaat menyusui sampai umur 2 tahun agar anak sehat dan cerdas serta mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016