Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Kalimantan Selatan H Fikri menyatakan, pihaknya tak akan buru-buru melakukan pergantian antarwaktu (PAW) kader partai politik tersebut yang duduk di DPRD provinsi setempat.

Ia menyatakan itu di Banjarmasin Jumat, sehubungan dengan meninggal dunia Achmad Bisung SE, anggota legislatif tingkat provinsi tersebut dari partai Demokrat menjelang akhir Ramadhan 1437 Hijriah.

"Proses PAW secara perlahan, tidak perlu terkesan buru-buru," ujar Fikri yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kalsel itu menjawab anggota Press Room lembaga legislatif tingkat provinsi tersebut

Pasalnya, baik keluarga almarhum maupun Partai Demokrat sendiri masih dalam suasana berkabung atas meninggal dunia pendiri partai politik (parpol) tersebut di Kalsel, lanjut wakil rakyat bergelar dokterandus itu.

Mengenai calon pengganti almarhum Ach Bisung, dia mengatakan, hal itu sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu kader Partai Demokrat yang perolehan suara terbanyak kedua pada daerah pemilihan (dapil) yang sama.

Oleh karena yang meninggal dunia itu politisi senior Partai Demokrat yang menggunakan dapil Kalsel V - meliputi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong, maka penggantinya juga dari dapil tersebut.

"Kalau Pak Bisung yang memasuki periode ketiga sebagai anggota DPRD Kalsel itu meninggal dunia usia 68 tahun, maka calon penggati Yadi Ilhami - politisi muda Partai Demokrat asal Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin), ibukota HSU," demikian Fikri.

Sebelumnya Bisung atau sekitar sepekan berlalu, meninggal dunia Drs H Rusdinasyah Asnwai SH, sama-sama anggota DPRD Kalsel, namun dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dengan meninggal dunia dua anggota DPRD Kalsel periode 2014-2019, berarti kini tinggal 53 orang lagi.

Sementara hasil Pemilihan Umum tahun 2014, ada 11 parpol yang berhasil meraih 55 kursi keanggotaan DPRD tingkat provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

Parpol yang memenangkan keanggotaan DPRD Kalsel tersebut, Partai Golkar 13, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan delapan, PPP tujuh, serta Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerindra masing-masing enam orang.

Kemudian dari Partai Keadilan Sejahtera lima orang, Partai Demokrat empat, Partai NasDem tiga, Partai Hanura duan dan Partai Amanat Nasional satu orang. Kecuali itu PKPI dan PBB yang gagal menempatkan kadernya di DPRD Kalsel.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016