Berkat Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Muhibbin  Balangan bisa mengembangkan budidaya Kedelai Jepang.

"Alhamdulilah tahun ini bisa panen lagi," ungkap Mukhlis pengelola kebun kacang edamame di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Kecamatan Halong Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, Senin (31/7).

Sudah satu tahun lebih Mukhlis dibantu para santri menggeluti usaha budidaya kacang kedelai asal Jepang ini dengan memanfaatkan lahan di sekitar pondok pesantren.

Kacang edamame yang ditanam sekitar tiga bulan yang lalu kini sudah bisa dipanen dan dipasarkan ke sejumlah pembeli.

Dengan hasil panen tahap pertama sekitar 37 kilogram dari kebun seluas 50 meter persegi merupakan  buah atas keterampilan yang diperolehnya  dari  Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) dalam pengembangan usaha pesantren.

Melalui program pendampingan oleh  Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) bersama Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dengan skema “Matching Fund” Mukhlis dan para santri yang tergabung dalam Badan Pengelola Usaha Pesantren belajar budidaya kacang edamame yang dikenal kaya manfaat ini.

"Tahun ini usaha budidaya kacang edamame kami kelola secara mandiri dengan bekal keterampilan dan pengetahuan selama mengikuti PASS," ungkap Mukhlis.

Mulai dari pengadaan bibit, pengolahan lahan hingga penyediaan pupuk dikelola Ponpes secara langsung tanpa bantuan pihak lain.

Ia menuturkan awal pendampingan PASS, panen  kacang edamame di Ponpes  ini cukup melimpah sebagai  replikasi dari pelaksanaan program pertanian organik yang dilaksanakan YABN di Kabupaten Tabalong.

Kacang jenis polong yang punya nilai jual cukup tinggi sangat potensial untuk terus dikembangkan dan  Mukhlis pun termotivasi melanjutkan usaha pertanian ini bersama para santri.

"Saat ini harga jualnya Rp20 ribu lebih per kilogramnya dan ke depan akan memperluas pemasarannya," ungkap Mukhlis.

Ketua YABN Adjie Sapta pun mengharapkan budidaya kacang edamame di Ponpes Nurul Muhibbin Halong terus berlanjut mengingat nilai jualnya cukup tinggi dengan biaya produksi yang tidak terlalu besar.

"Menanam kacang edamame modalnya tak terlalu besar namun hasilnya melimpah karena itu sangat potensial untuk terus dikembangkan," jelas Adjie.

Selain bisa memperluas areal tanam pengelola juga memperluas pemasarannya agar masyakat lebih mengenal kacang edamame yang mengandung gizi cukup tinggi.

Adjie juga optimis komoditi ini akan diterima pasar karena khasiat dan manfaat kacang edamame cukup banyak bagi kesehatan.

Khasiat tersebut diantaranya menurunkan kadar kolesterol jahat, menyehatkan saluran pencernaan dengan kandungan serat dan proteinnya hingga bisa untuk menjaga berat badan tetap ideal.

Rina Ermadeni selaku Staff Adaro Nyalakan Budaya & Lestari sekaligus PIC PASS khusus bidang pertanian mengungkapkan tahun ini ponpes sudah mandiri secara budget dan implementasinya dalam menjalankan usaha budidaya kacang edamame.

"Tim YABN hanya  memantau usaha yang dikelola  dan partner diskusi santri," ungkap Rina.(Adv)

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023