Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ratusan orang tua peserta penerimaan peserta didik baru (PPDB) online kota Banjarmasin panik karena nama putra-putrinya hilang dari data PPDB online di sekolah yang dipilih walaupun nilainya diatas rata-r ata standar nilai terendah di sekolah yang dipilih.

Beberapa orang tua siswa di Banjarmasin Jumat mengatakan, anaknya tidak masuk dalam sekolah yang menjadi pilihan pertama maupun ke dua, bahkan namanya awalnya ada di sistem, tiba-tiba hilang, walaupun nilainya masih diatas nilai terendah.

Memastikan nasib putra-putrinya tersebut, para orang tua berbondong-bondong mendatangi Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin untuk mempertanyakan dan melaporkan bahwa anaknya tidak masuk dalam dua sekolah yang telah menjadi pilihan mereka.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Bapak Ferdi, yang mengatakan anaknya mendaftar di SMP 9 sebagai pilihan pertama dan SMP 33 sebagai pilihan ke dua.

Dari hasil pantauan PPDB online di SMP 9, nilai terendah yang diterima adalah 20,33 sedangkan di SMP 33 adalah 18. Sedangkan nilai Ferdi adalah 21 lebih. Artinya seharusnya Ferdi bisa masuk di dua sekolah tersebut.

"Tetapi kenyataannya, nama Ferdi tidak ada di pengumuman penerimaan SMP 9 maupun SMP 33," katanya.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh beberapa orang tua murid yang juga datang ke dinas pendidikan, untuk mengklarifikasi tentang kekacauan penerimaan PPDB online SMP tersebut.

Salah seorang orang tua siswa Taufikurrahman mengatakan, begitu melihat pengumuman di SMP 9 tidak ada nama anaknya, dia langsung panik, dan berusaha menanyakan ke guru panitia penerimaan siswa baru.

"Saat saya bertanya, panitia menjawab bahwa tidak bisa menjamin anaknya masuk SMP 9, walaupun nilainya diatas nilai minimal dari standar penerimaan sekolah tersebut. Panitia menyatakan kalau tidak masuk di negeri bisa masuk swasta," katanya.

Mendengar pernyataan panitia tersebut, dia langsung panik, karena khawatir anaknya tidak bisa masuk di sekolah negeri, karena pendaftaran telah ditutup.

"Kami telah menanyakan ke dinas pendidikan, katanya akan segera dicek, dan dicarikan jalan keluarnya," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 38 Sekolah Menengah Pertama (SMP) serentak melaksanakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara online, dari 11-13 Juli 2016.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Murlan di Banjarmasin, Senin, mengatakan pihaknya memberlakukan 35 SMP Negeri yang ada untuk melaksanakan PPDB secara online dan ini juga diikuti satu SMP Swasta dan dua SMP terbuka, yakni, SMP 14 dan SMP 4.

"Jadi sistem PPDB online SMP ini sama halnya tingkat SMA, di mana pusat servernya ada di SMKN 5 Banjarmasin," ujarnya.

Menurut dia, dari pantauan pelaksanaan PPDB secara online SMP pada hari pertama ini, dapat dinyatakan cukup berjalan lancar, sebab hanya satu sekolah saja diinformasikan mengalami gangguan.

"Hanya di SMPN 2 yang menyatakan sempat ada permasalahan, yang lainnya tidak, kita juga sudah melakukan pengontrolan," paparnya.

Dari pengakuan pihak operator di SMPN 2, ungkapnya, server mengalami gangguan dan terjadi not found, hingga sekolah mengambil kebijakan secara manual sementara ada gangguan itu.

Kepala SMPN 2 Banjarmasin, Arima saat ditemui mengakui adanya gangguan PPDB secara online di sekolahnya dari hingga pukul 10.00 Wita.

"Karena adanya gangguan itu maka kami ambil kebijakan secara manual saja," tuturnya.


Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016