Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menggencarkan program kampung keluarga berkualitas (KB) dan telah mencanangkan sebanyak 44 Kampung KB yang tersebar diseluruh wilayah kota setempat.

Jumlah tersebut bertambah usai diresmikan dua kelurahan menjadi Kampung KB hari ini yakni di Surgi Mufti dan Alalak Utara.

“Kampung KB untuk penyelenggaraan pemberdayaan keluarga dalam rangka penguatan sumber daya manusia (SDM),” kata Wakil Wali Kota Banjarmasin Arifin Noor saat memberikan sambutan pada pencanangan Kampung KB Kelurahan Alalak Utara di Banjarmasin, Kamis.

Arifin menyebutkan pembenahan kualitas keluarga perlu digencarkan agar kasus kekerasan dalam rumah tangga dapat berkurang secara bertahap.

“Jika orang tua berselisih dihadapan anak, tentu ini mempengaruhi mental si anak,” ucapnya.

Dia menuturkan dalam rangka menyukseskan program tersebut perlu melibatkan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) kota setempat.

Lebih lanjut, angka kemiskinan juga menjadi salah satu permasalahan sehingga Pemkot Banjarmasin secara serius mengendalikan angka kemiskinan tersebut melalui berbagai program dinas yang terlibat.
Wakil Wali Kota Banjarmasin Arifin Noor saat berdiskusi tentang Program KB dengan petugas pada acara Pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Kampung Baiman di Kelurahan Alalak Utara, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (20/7/2023). (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

Menurut Arifin, orang tua merupakan pemeran utama dalam keluarga sehingga perlu memberikan contoh sikap yang patut kepada anak-anaknya.

Ia berharap melalui program Kampung KB yang disebar diseluruh Kota Banjarmasin, dapat mewujudkan generasi SDM yang berkualitas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin M Helfian Noor mengatakan pencanangan Kampung KB tersebut dipertimbangkan usai mendengar permasalahan di wilayah setempat.

“Layanan kependudukan terkendala, sehingga kita hadirkan Kampung KB di daerah ini,” kata Helfian.

Helfian menyebutkan banyak permasalahan yang perlu dibenahi di daerah setempat seperti penanganan stunting juga menurunkan angka kemiskinan ekstrim.

Dia mengungkapkan berbagai permasalahan keluarga tersebut, sulit untuk dilakukan pendataan karena ada keluhan masyarakat yakni akses untuk mengurus dokumen kependudukan cukup jauh.

Ia mengatakan pula, dengan kehadiran Kampung KB di kelurahan tersebut diharapkan menjadi solusi mengatasi keluhan masyarakat setempat.

“Kita selingi juga sosialisasi sebagai langkah sederhana mengurangi angka kemiskinan ekstrim dengan memberikan pengetahuan meningkatkan perekonomian,” ujar Helfian.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023