Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Kuala (Setdakab Batola), Kalimantan Selatan Rusmadi selaku Kepala Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Batola mengatakan, berbagai kegiatan untuk pengendalian inflasi sudah dilakukan hingga ketahanan pangan di daerah tersebut.

"Dalam pengendalian inflasi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Batola  sebagai anggota TPID, telah melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) pada tahun 2023 sebanyak empat kali dan pemantauan harga pangan harian," ujar Rusmadi, di Marabahan, Senin. 

Baca juga: Indeks dolar AS jatuh di bawah angka 100 karena inflasi mereda

Selain itu, menurut dia, DKPP Batola juga telah menyalurkan bantuan beras cadangan pemerintah selama April, Mei dan Juni di 2023.
"Setiap kepala keluarga mendapatkan 10 Kg beras yang merupakan program dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS)," terangnya. 

Lebih lanjut dia juga mengemukakan, Pemkab Batola juga memfasilitasi beras  Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan(SPHP) untuk intervensi harga beras di pasar tradisional sebanyak 41 ton ditambah pengisian tujuh  lumbung pangan pada lima kecamatan dengan total bantuan gabah sebanyak 87.500 Kg.

Rusmadi menambahkan, upaya Pemkab Batola melalui DKPP terhadap penanganan Inflasi daerah telah dilakukan melalui penyelenggaran bazar pangan murah di halaman Polres, Kodim, Pemkab Batola dengan kerja sama Bulog dan BAPANAS.

“Harapannya tidak terjadi inflasi di Batola karena sebagai penyangga lumbung padi di Kalimantan Selatan kita surplus beras, oleh sebab itu kita bersyukur Batola banyak lumbung dan pabrik padi,"tandasnya. 

Terpenuhinya sandang pangan di Batola, tambahnya, mampu mendukung kebutuhan pangan kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan.

 “Selain padi, pada kebutuhan daging sapi stok di Batola juga berlimpah karena ada suplai dari Barambai, Danda Jaya dan Wanaraya. Kita juga berharap Batola mempertahankan diri sebagai penyandang lumbung padi di Kalimantan Selatan, " tegasnya. 

Baca juga: Minyak melonjak karena dolar melemah di tengah pendinginan inflasi AS

Adapun dalam bidang perikanan, tambah dia, benih ikan di Barito Kuala menghasilkan sebanyak 178.330 ekor,  terdiri dari komoditas ikan Nila, Lele dan Gurame. 

"Hingga sampai dengan bulan Juli capaian produksi perikanan Batola pada semester I sebesar 5.369 ton dari target tahun 2023 sebesar 10.788 ton," terangnya.

Disebutkannya, pada tahun 2023 DKPP telah salurkan bantuan paket budidaya ikan patin di desa Tamba Jaya Kecamatan Tabukan. 

"Produksi perikanan tangkap sebesar 4.973,98 ton atau 53,15 persen dari target 9.358 ton. Terdiri dari produksi laut sebesar 2.2228,26 ton dan produksi perikanan umum 2.745,72 ton," paparnya. 

Rusmadi juga menyebutkan, ketahanan pangan merupakan tupoksi DKPP untuk menjaga stabilitas pangan  di Kabupaten Batola. 

Kemudian, sambung dia, TPID juga melibatkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura (DPTPH), Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak), Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batola.

“Dalam rangka mengefektifkan komunikasi di daerah oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah, maka dibentuklah melalui SK Bupati yang bertujuan pengendalian inflasi, menjaga stabilitas harga maupun menjaga stok pangan agar tidak mengalami inflasi, “pungkas Rusmadi.

Baca juga: Emas menguat karena dolar AS merosot ke terendah sejak April 2022
 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023