Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kembali memasang satu perangkap untuk menangkap kawanan Beruang Madu yang masih berkeliaran di Desa Teluk Haur, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. 

Kepala Resort Banua Anam BKSDA Kalsel Suhendra mengatakan pemasangan perangkat jebakan akan dilakukan malam hari ini. 

"Habis dari penangkapan kemaren menurut informasi masyarakat  ada muncul  beruang di sekitar Desa Teluk Haur," ujarnya kepada ANTARA di Rantau, Rabu. 

Baca juga: Seekor Beruang Madu di Tapin ditangkap BKSDA Kalsel
Baca juga: Buru Beruang Madu lain di Tapin, BKSDA Kalsel tetap pasang perangkap

Diketahui, kawanan Beruang Madu yang masuk keperkampungan itu lebih dari satu ekor. Rencana hari ini, kata Suhendra, kandang jebak itu akan ditempatkan di lokasi berbeda masih di wilayah Desa Teluk Haur. 

"Di pindah ke RT 2 , karena tiap malam masyarakat melihat ada di sekitar sana," ujarnya.

Sekretaris Desa Teluk Haur Riza Perdian mengatakan beberapa hari terakhir aktivitas hewan nokturnal ini masih terlihat berkeliaran.

"Banyak warga menyaksikan (Beruang Madu) masih berkeliaran," ujarnya saat dikonfirmasi. 

Sejak kemunculan Beruang Madu ke pemukiman, kata Riza, sejauh ini tak pernah ada serangan terhadap warga.

"Belum ada [serangan]," ujarnya bersaksi. 

Baca juga: BKSDA Kalsel : Perkebunan sawit gerus habitat Beruang Madu di Tapin

Pada Jumat sekitar pukul 23.10 Wita lalu, pihak BKSDA Kalsel sudah berhasil menangkap seekor Beruang Madu betina dewasa setinggi satu meter di belakang rumah warga di RT 01 Desa Teluk Haur, Kecamatan Candi Laras Utara. 

Pagi Sabtu (8/7) lalu, Beruang Madu tersebut diamankan pihak Resort Banua Anam BKSDA Kalsel ke kandang transit di kantor Seksi Konservasi Wilayah II Banjarbaru untuk pemeriksaan kesehatan sebelum dilepas liarkan. 

Berdasarkan analisis BKSDA Kalsel, kemunculan kawanan beruang ini dipicu kerusakan habitat yang sudah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Hal tersebut membuat hewan terancam punah ini kelaparan sehingga terdesak mencari makanan ke perkampungan. 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023