Pemerintah Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan melaksanakan program peningkatan leadership, pengembangan profesional dan peran guru sebagai agen perubahan di sekolah dengan menyasar siswa putus sekolah maupun yang sudah lulus SMA/sederajat namun belum mendapat pekerjaan.

"Program ini disponsori US Department of State's Bureau of Educational and Cultural Affairs (ECA) dengan pembiayaan dikelola IREX (International Research and Exchange Boards)," jelas Izuddin Syarif selaku pemimpin kegiatan, Kamis.

Baca juga: Gusti merinding banyak anak rentan putus sekolah

Sebagai alumni Fulbright teacher exchange tahun 2020 di Arizona State University (ASU) Izuddin dipercaya memimpin proyek yang menang pada kompetisi Global Teacher Grants (GTG) 2023.

 Izuddin menambahkan proyek ini mengemban misi untuk pengembangan kompetensi dasar kewirausahaan bagi siswa putus sekolah maupun yang sudah lulus SMA/sederajat namun belum mendapat pekerjaan.

Dengan tujuan program peningkatan leadership, pengembangan profesional dan peningkatan peran guru sebagai agen perubahan di sekolah dan komunitas mereka.

Proyek ini diikuti 60 peserta untuk mendapatkan wawasan dasar wirausaha dan menjadi awal pengenalan potensi wirausaha dalam diri peserta.

Baca juga: Hulu Sungai Utara data anak putus sekolah akibat Pandemi COVID-19

Pelaksanaan proyek difokuskan di Balai Latihan Kerja (BLK) Balangan kerjasama dengan semua pihak mulai dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja yang membawahi BLK Balangan, SMKN 1 Paringin, SMKPPN Paringin, PGRI Balangan, CV. Sumber Sekawan dan Light Community (Ikatan Alumni Listrik SMKN 1 Paringin).

"Materi pelatihan mencakup instalasi listrik, desain grafis dan pembuatan kompos dengan trainer guru sekolah kejuruan yang dibantu asisten (co-trainer) yang berasal dari siswa kelas 12 yang telah dilatih sebelumnya," tambah Izuddin.

Kepala Dinas DPMPTSPTTK Kabupaten Balangan Akhriyani mengharapkan pemuda Balangan tidak mudah putus asa dan selalu optimis dalam menatap masa depannya, mendorong diri untuk berwirausaha dan tidak selalu berpikir untuk mencari kerja.

Baca juga: 842 anak di Tapin putus sekolah didominasi faktor ekonomi

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023